Kamis 23 Apr 2020 18:09 WIB

Belum Dites, PDP Meninggal tak Masuk Data Kematian Covid-19

Bila sempat dites lab, nama pasien masuk dalam daftar kematian akibat covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan bahwa pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia harus dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Pemakaman PDP dengan prosedur Covid-19, ujar Yurianto, dilakukan untuk melindungi petugas pemakaman dan keluarga pasien.
Foto: Antara/Jojon
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan bahwa pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia harus dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Pemakaman PDP dengan prosedur Covid-19, ujar Yurianto, dilakukan untuk melindungi petugas pemakaman dan keluarga pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan bahwa pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia harus dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Pemakaman PDP dengan prosedur Covid-19, ujar Yurianto, dilakukan untuk melindungi petugas pemakaman dan keluarga pasien.

Namun, apakah si pasien tercatat sebagai pasien positif Covid-19 atau bukan bergantung pada sempat-tidaknya dilakukan pemeriksaan laboratorium. Bila tidak sempat dilakukan pemeriksaan laboratorium sama sekali, ujar Yurianto, maka pasien yang meninggal dunia tersebut tidak tercatat dalam daftar kematian pasien positif Covid-19.  

Baca Juga

Apabila sempat dilakukan tes laboratorium sebelum meninggal dunia, maka status pasien bergantung kembali pada hasil pemeriksaan. Bila dinyatakan positif Covid-19, maka nama pasien akan masuk dalam daftar kematian pasien positif Covid-19 di Indonesia. Sebaliknya bila negatif, maka pasien tersebut tidak disebut sebagai kasus kematian Covid-19.

Pernyataan Yurianto ini menanggapi keraguan masyarakat terkait jumlah sebenarnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Fakta di lapangan, jumlah pemakaman yang dilakukan dengan prosedur Covid-19 jauh lebih banyak ketimbang angka kematian yang dirilis pemerintah.