Senin 27 Apr 2020 14:50 WIB

Gembiranya Anak-Anak Spanyol Boleh Bermain Keluar

Pelonggaran lockdown Spanyol terjadi setelah enam minggu anak-anak harus di rumah.

Keluarga bersama anank-anak mereka berjalan di sepanjang sisi Barcelona, Spanyol, (26/4). Mulai kemarin anak-anak di bawah 14 tahun boleh keluar rumah dengan orang tuanya selama satu jam dan dengan jarak maksimal 1 km dari rumah.
Foto: AP Photo/Emilio Morenatti
Keluarga bersama anank-anak mereka berjalan di sepanjang sisi Barcelona, Spanyol, (26/4). Mulai kemarin anak-anak di bawah 14 tahun boleh keluar rumah dengan orang tuanya selama satu jam dan dengan jarak maksimal 1 km dari rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dwina Agustin, Fergi Nadira

Setelah enam minggu terkurung dengan anak kembar berusia 3 tahun, Susana Sabate akhirnya bisa bernapas lega. Dia  dapat melepaskan kedua anak lelakinya yang penuh energi ke luar rumah, menyambut langit Spanyol yang cerah.

Baca Juga

"Ini luar biasa! Saya tidak percaya ini sudah enam minggu," kata Sabate di Barcelona.

Pemerintah Spanyol mencabut aturan berdiam diri di rumah untuk anak di bawah 14 tahun pada Ahad, (26/4). Selama 44 hari anak-anak terkunci untuk menahan penyebaran virus corona yang telah menewaskan lebih dari 22 ribu jiwa di negara Eropa.

"Anak laki-laki saya sangat aktif. Hari ini ketika mereka melihat pintu depan dan kami memberi mereka skuter mereka, mereka senang," ujar ibu yang berusia 44 tahun ini.

Putra-putra Sabate mengenakan masker ukuran anak saat keluar rumah. Dia berkata, anak-anak meniru karena terbiasa melihat orang tuanya memakai penutup mulut dan hidung ketika pergi.

Gustavo Tapia, suami Sabate, mengatakan mengajak Tomas dan Zacaras untuk berjalan-jalan di lingkungan itu adalah suatu kegembiraan. Dia seakan menemukan jalan yang selama ini telah dicari.

"Mereka sangat senang melihat hal-hal yang sudah biasa mereka lihat sebelumnya. Misalnya, ketika mereka melihat lampu jalan mereka mulai berteriak 'Hijau! Hijau!' Mereka juga senang melihat semut dan serangga lainnya," kata Tapia.

Sebanyak 5,8 juta anak di Spanyol berusia di bawah 14 tahun  mendapatkan izinkan untuk berjalan-jalan sekali sehari. Mereka harus ditemani oleh orang tua ketika berada di luar rumah dengan durasi satu jam dan dalam jarak satu kilometer dari rumah.

Anak-anak dapat membawa mainan, tetapi tidak diperbolehkan bermain dengan anak-anak lain. Mereka dapat menemani orang tua pada acara belanja untuk membeli makanan, obat-obatan atau surat kabar.

Meski anak-anak sudah bisa keluar dan bermain, taman tetap ditutup di Barcelona dan Madrid. Pihak berwenang merekomendasikan agar orang tua dan anak-anak mencuci tangan sebelum dan sesudah jalan-jalan.

Sejak larangan dicabut pukul 09.00, beberapa orang bangun pagi untuk keluar dan menyusuri jalan yang sepi. Beberapa mengabaikan peraturan jarak satu kilometer dari rumah dengan berjalan-jalan di pantai Barcelona yang masih terlarang.

Menteri Kesehatan, Salvador Illa mengatakan, bahwa informasi tentang pembatasan secara umum telah diikuti. Hanya saja, dia tetap perlu mengevaluasi situasi dan mengambil langkah-langkah lain jika diperlukan.

Tapi, beberapa otoritas lokal melakukan pelanggar aturan dari pelonggaran yang diberikan pemerintah pusat. Wali Kota Valencia, Sandra Gomez, mengunggah sebuah video di akun Twitter yang memperlihatkan sekelompok anak-anak menendang bola bersama di sebuah taman, dengan lebih banyak orang berkerumun di latar belakang.

"Pertanggungjawaban. Kami telah membuka taman untuk orang-orang berjalan di area yang menyenangkan bukan untuk sepak bola," kata Gomez dalam keterangan video itu.

Perdana Menteri Pedro Sanchez mengingatkan untuk setiap keluarga bertanggung jawab atas kegiatan bermain anak-anak di luar rumah. Setiap keluarga harus mematuhi peraturan yang diberlakukan, karena kondisi saat ini tidak boleh diremehkan.

"Jika tamasya dilakukan sesuai aturan dan kami dapat mengonfirmasi tidak ada infeksi lagi, tindakan pertolongan pertama ini akan disertai dengan yang lain pada minggu berikutnya," ujar Sanchez.

Spanyol merupakan negara dengan peraturan penutupan paling ketat di dunia. Sejak dimulainya keadaan darurat Spanyol pada 14 Maret, orang dewasa hanya dapat meninggalkan rumah untuk berbelanja penting atau membuat perjalanan yang tidak bisa dibatalkan untuk bekerja.

Langkah-langkah itu telah membantu mengurangi tingkat penularan harian yang mengamuk lebih dari 20 persen sebulan lalu menjadi di bawah 1 persen pada Ahad.  Pihak berwenang bersikeras bahwa pelonggaran pembatasan lebih lanjut akan tergantung pada hasil selanjutnya. Sanchez berencana untuk mengizinkan orang dewasa pergi berolahraga minggu depan, dilansir dari AP.

Sejak ditemukan pada Desember 2019 di kota Wuhan, China, sudah empat bulan virus corona yang menyebabkan Covid-19 mewabah di setidaknya 210 wilayah dan negara di seluruh dunia. Hingga Senin (27/4), pandemi Covid-19 telah menginfeksi 2.995.757 orang.

Laman Worldometers mencatat, kematian akibat Covid-19 di tingkat global mencapai 207.021 jiwa. Sementara sebanyak 881.634 pasien sembuh dari virus ini atau 81 persen dari kasus pasien telah sembuh.

Amerika Serikat (AS) masih menempati posisi pertama sebagai negara dengan kasus infeksi dan kematian tertinggi di dunia. Negeri Paman Sam itu kini mencatat 987.322 kasus infeksi positif Covid-19.

Sementara itu, korban meninggal dunia di seluruh negara bagian AS mencapai 55.415. Angka kematian ini melebihi prakiraan yang diutarakan Presiden Donald Trump pekan lalu sebanyak 50 ribu.

Spanyol berada di posisi kedua dengan jumlah kasus mencapai 226.629, dan kematian 23.190 jiwa. Sementara Italia mencatat 197.675 kasus infeksi positif Covid-19 dan 26.644 kematian akibat virus.

Prancis memiliki 162.100 kasus infeksi Covid-19, dan 22.856 kematian. Negara Eropa lain yang terpukul yakni Jerman dengan catatan 157.770 kasus infeksi Covid-19, dan 5.976 kematian. Sementara Inggris juga negara Eropa yang terpukul karena dampak pandemi kini mencatat 152.840 kasus dengan 20.732 kematian.

Negara-negara Eropa tersebut kini melampaui China dalam jumlah kasus dan kematian akibat virus. Sebelumnya, China tercatat sebagai episentrum virus sebab asal muasal virus berada di kota Wuhan, China. Jumlah total kematian akibat Covid-19 di China kini menjadi 4.633 dengan total kasus di seluruh negeri 82.830.

Negara-negara lain telah mencatat belasan ribu, ribuan hingga ratusan kasus infeksi virus, sementara catatan kematian ada pada angka satu, belasan, puluhan, ratusan hingga ribuan kematian akibat virus ini. Tidak sedikit negara-negara melakukan pembatasan ketat terhadap orang asing yang masuk ke dalam negeri, menyusul kasus-kasus baru di setiap negara banyak yang diimpor dari luar negeri.

Pemerintah di sejumlah negara kini mulai bertahap melakukan pelonggaran lockdown atau karantina wilayah di masing-masing negara seturut angka kasus dan kematian harian melambat. Beberapa negara juga bertekad membuka secara bertahap perekonomian negara sekaligus mulai memperitmbangkan kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Namun beberapa negara juga memperpanjang lockdown atau karantina wilayah untuk benar-benar mematikan rantai penyebaran virus corona tipe baru ini di bulan Ramadhan. Kegiatan sholat berjamaah seperti tarawih di belahan dunia manapun kebanyakan ditangguhkan dan diimbau untuk beribadah di rumah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement