Selasa 28 Apr 2020 08:46 WIB

Positif Covid-19 di Kota Bandung Bertambah Jadi 220 Orang

Sejauh ini penyebaran Covid-19 selama PSBB bergerak lamban.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan melintasi titik pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Bandung - Cimahi, Jalan Rajawali, Kota Bandung, Senin (27/4). Aktivitas masyarakat dari Kota Cimahi dan sekitarnya menuju Kota Bandung masih terlihat ramai di hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah kendaraan melintasi titik pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Bandung - Cimahi, Jalan Rajawali, Kota Bandung, Senin (27/4). Aktivitas masyarakat dari Kota Cimahi dan sekitarnya menuju Kota Bandung masih terlihat ramai di hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus positif corona atau covid-19 di Kota Bandung terus bertambah menjadi 220 orang hingga Senin (27/4) malam. Dari jumlah itu, 28 orang meninggal, 20 orang sembuh dan 172 orang dirawat. 

Jumlah kasus tersebut bertambah signifikan dari sebelumnya yang sekitar mencapai 208 orang. Orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 3.333 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 567 orang.

Baca Juga

Positif Covid-19 di Kota Bandung kini merata diseluruh kecamatan. Persentase terbanyak ada di Kecamatan Andir dan Bandung Kulon sebanyak 17 orang dan Cicendo mencapai 24 orang.

Sebelumnya, mobilitas atau pergerakan warga Kota Bandung dan Bandung Raya dibatasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung sejak Rabu (22/4) hingga saat ini dalam rangka meminimalisasi Covid-19. Sayangnya, masih ada warga yang membandel. Oleh karena itu, pemantauan dan pengawasan di check point akan lebih diperketat.

"Mobilitas mondar-mandir (warga) masih tinggi," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada wartawan di Pendopo Wali Kota, Senin.

Kondisi tersebut, ia mengindikasikan bahwa masyarakat masih belum sadar dan disiplin selama PSBB. Dimana salah satu aturannya adalah diharapkan masyarakat beraktivitas di rumah.

Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat lebih disiplin. Menurutnya, ia bersama Gubernur Jawa Barat dan kepala daerah di Bandung Raya sudah melakukan evaluasi tentang mobilitas kendaraan roda dua dan empat yang masuk ke Bandung Raya.

Katanya, petugas di check point akan lebih memperketat pengawasan. Sehingga diharapkan masyarakat akan lebih sadar untuk mengikuti aturan PSBB. Oded pun menyebutkan masih ditemukan aktivitas berkerumun sehingga perlu ditindak dan dibubarkan.

"Kalau kerumunan harus ditindak dan dibubarkan. Saya kira petugas harus tegas membubarkan," katanya. 

Terkait tingkat keberhasilan PSBB, ia mengaku bisa terlihat dari eskalasi penyebaran Covid-19 di Kota Bandung apakah semakin tinggi atau menurun.

Menurutnya, sejauh ini penyebaran Covid-19 selama PSBB bergerak lamban. Oded pun mengaku rapid test akan terus dilakukan untuk mengetahui peta penyebaran covid-19.

"Belum sekarang masih landai," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement