Selasa 28 Apr 2020 17:00 WIB

PTBA Amati Pasar Hingga Paruh Tahun

PTBA belum merevisi rencana kerja.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA) Arviyan Arifin. PTBA belum merencakan revisi produksi dan rencana kerja perusahaan.
Foto: dok. PTBA
Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA) Arviyan Arifin. PTBA belum merencakan revisi produksi dan rencana kerja perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam (PTBA) belum merencakan revisi produksi dan rencana kerja perusahaan. Perusahaan batu bara plat merah ini masih akan melihat kondisi pasar dan ekonomi sampai Juni mendatang.

Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin menjelaskan, sampai saat ini perusahaan masih mengamati (wait and see) kondisi pasar hingga Juni. Ia berharap wabah Covid-19 bisa segera selesai sehingga perekonomian bisa kembali pulih.

Baca Juga

"Sejauh ini belum ada revisi rencana kerja. Kami masih liat perkembangan sampai Juni ini," ujar Arviyan kepada Republika.co.id, Senin (27/4).

PTBA berencana untuk memproduksi 30,3 juta ton batu bara atau naik sekitar 4 persen dari realisasi 2019 yang sebanyak 29,1 juta ton. Di sisi lain, PTBA menargetkan mampu menjual 29,9 juta ton batu bara.

Target penjualan itu dengan rincian 21,6 juta ton untuk pasar domestik dan 8,3 juta ton untuk pasar ekspor. Target ini naik 8 persen dari realisasi penjualan sepanjang 2019 yang sebesar 24,7 juta ton. 

"Peningkatan target penjualan ditopang oleh target ekspor untuk batu bara medium to high calorie ke premium market sebesar 2,3 juta ton," kata Arviyan.

Dalam hitungan PTBA, kondisi pasar dan harga batu bara pada kuartal I tahun ini mengalami penurunan sebanyak 25 sampai 30 persen dibandingkan indeks pada kuartal I tahun lalu yang masih berada di atas 90 dolar AS per ton.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement