REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa adu mulut terjadi antara bupati Lumajang Thoriqul Haq dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim Landjar, soal bantuan untuk masyarakat di tengah wabah Covid-19. Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyayangkan peristiwa adu mulut tersebut.
Menurutnya, kejadian itu sangat tidak tepat dan tidak bagus dilihat oleh publik. "Setiap daerah tentu memiliki persoalan berbeda dan tidak sama dalam cara penangannnya. Termasuk besaran bantuan di setiap wilayah pasti tidak sama, karena jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, kesiapan infrastruktur penunjang hingga kondisi geografis," ungkap Achmad Baidowi dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Rabu (6/5).
Menurut Baidowi, semestinya sebagai sesama anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dua kepala daerah tersebut terjalin komunikasi yang baik dan sharing pengalaman dalam penanganan dampak Covid-19. Kata Baidowi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) harus melakukan pembinaan khususnya kepada kedua kepala daerah melalui gubernur masing-masing.
"Agar tidak membuat persoalan semakin meruncing. Apalagi Menteri Desa sudah menganggap persoalan regulasi BLT Dana Desa sudah sesuai dan tidak ada masalah. Dalam situasi seperti sekarang ini, segenap elemen bangsa harus bersatu, bersama-sama menangani Covid-19 agar segera tuntas," tutur Baidowi.