REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 287 orang dalam 24 jam terakhir. Sampai Ahad (10/5) ini, total kasus positif Covid-19 di Tanah Air sebanyak 14.032 orang.
Angka ini didapat dari 158.273 spesimen yang telah diperiksa, baik dengan tes PCR atau rapid test. Selain itu, terdapat juga penambahan pasien sembuh sebanyak 91 orang dalam satu hari terakhir, sehingga jumlah pasien sembuh seluruhnya 2.698 orang.
Pasien Covid-19 dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil negatif pada dua kali tes PCR secara berurutan. Pasien Covid-19 yang meninggal dunia tercatat bertambah 14 orang sejak Sabtu (9/5) sampai Ahad (10/5) ini.
Artinya, total pasien yang meninggal dunia sampai saat ini sebanyak 973 orang. Rasio kematian pasien Covid-19 terhadap jumlah keseluruhan kasus positif adalah 6,93 persen.
"Mari kita cermati angka-angka ini. Ini gambaran apakah kita telah melaksanakan dengan baik kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan jaga jarak serta tetap di rumah?" ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Ahad (10/5).
Pemerintah juga merilis angka perkembangan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Indonesia. Per hari ini, jumlah ODP tercatat sebanyak 248. 690 orang dan PDP sebanyak 30.317 orang.
Yurianto juga menambahkan saat ini terjadi fluktuasi data penambahan kasus positif Covid-19, baik di pusat penyebaran seperti DKI Jakarta atau di daerah. Beberapa daerah sempat menunjukkan penurunan grafik penambahan kasus, tetapi kemudian justru kembali naik.
Pada Sabtu (9/5) kemarin, angka penambahan kasus positif Covid-19 secara nasional mencatatkan rekor yakni 533 orang dalam satu hari. Sementara sejak Rabu (6/5) sampai Jumat (8/5), penambahan kasus positif Covid-19 berturut-turut sebanyak 367 orang, 338 orang, dan 336 orang setiap harinya.
"Di beberapa daerah juga belum terbentuk pola grafik yang konsisten yang susah kita tebak dari hari ke hari. Ini gambaran yang bisa kita maknai bahwa proses penularan di luar, di tengah masyarakat masih saja terus terjadi," jelas Yurianto.