REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN memastikan alat polymerase chain reaction (PCR) akan mulai dioperasikan di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan pada Senin (18/5).
Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat meninjau persiapan rencana pengoperasian alat yang akan mendeteksi Covid-19, kemarin. Arya menambahkan, mendatangkan alat PCR dari Swiss dan merupakan inisipatif langsung Menteri BUMN Erick Thohir yang didukung Presiden Joko Widodo. Kementerian BUMN memesan untuk 18 rumah sakit milik BUMN di 12 Provinsi.
"Kita tahu bahwa tes swab PCR di Indonesia kan masih kurang jadi kemarin itu dengan inisatif dari Pak Erick Thohir didukung Pak Jokowi, dalam tempo sebulan setelah ditemukannya corona di Indonesia kita langsung mendatangkan dari Swiss," lanjut Arya.
Arya mengungkapkan, di sejumlah tempat alat PCR yang didatangkan Kementerian BUMN sudah dioperasikan. Arya menyebut alat PCR akan tersedia di 19 tempat yang ada di 12 provinsi.
"Mudah-mudahan dengan alat ini makin banyak orang yang dites," ucap Arya.
Arya mengatakan, alat PCR di Jakarta sudah lebih dahulu beroperasi. Bahkan, Arya katakan, khusus di rumah Sakit Pertamina Jaya Jakarta (RSPJ) juga sudah dilengkapi dengan fasilitas drive trhu swab test untuk masyarakat umum di halaman parkir.
"Sudah ada yang namanya drive trhu, drive trhu di Jakarta sudah dilakukan karena harapannya semakin banyak yang dites," lanjut Arya.
Selain Jakarta, alat-alat PCR dari Kementerian BUMN juga sudah beroperasi di di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan beberapa rumah sakit lainnya di sejumlah provinsi lain. Arya memperkirakan penggunaan alat PCR dapat dilakukan di Sumatra pada pekan depan.
Dia memastikan, biaya tes tidak dipunggut biaya karena ditanggung pemerintah, kecuali tes mandiri lantaran ada perusahaan yang membayar sendiri. "Kalau biaya kan gratis, tapi kalau mandiri bayar. Kalau positif ditanggung negara," kata Arya menambahkan.