REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengajak masyarakat mulai membiasakan hidup berdampingan dengan virus Covid-19, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak tertular. Hal itu disampaikannya setelah pemerintah mulai mengkaji membuka aktivitas dan kegiatan masyarakat dengan prosedur normal baru atau new normal.
Ia mengatakan, pencegahan penyebaran virus harus dilakukan, namun bukan berarti tidak melakukan apapun seterusnya. Karena itu, ia menilai tidak ada ruang untuk takut dengan virus ini, tetapi juga tidak ada ruang untuk masyarakat gegabah menghadapi virus Covid-19.
"Karena itu, mari kita harus bisa mengubah menjadi bangsa pemenang, yang menang di dalam hidup berdampingan dengan virus penyebab Covid ini," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (26/7).
Semua orang, lanjut Yurianto, mengetahui upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, yakni dengan melindungi diri dan orang lain tidak tertular. Karena itu, protokol kesehatan mulai dari menjalankan pola hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker saat ke luar rumah adalah langkah yang harus terus dilakukan
Ia meyakini, cara inilah yang akan menyebabkan virus ini pelan-pelan akan menghilang. Terlebih, di tengah upaya para ahli menciptakan vaksin untuk berhadapan dengan Covid-19
"Namun upaya ini masih belum ada hasilnya, upaya ini masih belum menemukan vaksin yang disepakati seluruh dunia untuk digunakan para ahli termasuk ahli dari warga negara Indonesia," katanya.
Karena itu, Yuri mengatakan, paling penting saat ini adalah bagaimana berusaha untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan virus Covid-19. Yakni dengan mengubah kebiasaan hidup dengan kenormalan atau kelaziman baru.
"Kita menyadari bahwa proses perubahan ini tidaklah mudah, tidaklah kemudian dengan serta-merta akan terjadi, keluarga adalah kontrol yang terbaik dalam sistem sosial kita, karena itu kami mengingatkan peran seluruh kepala keluarga untuk mulai mengajarkan perubahan ini," katanya.