Selasa 02 Jun 2020 06:42 WIB

Kritik Hamilton dan Bungkamnya Komunitas F1

Pebalap asal Inggris itu menyebut komunitas F1 tidak peka.

Lewis Hamilton
Foto: EPA-EFE/CHRISTIAN BRUNA
Lewis Hamilton

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setelah mendapat kritik dari Lewis Hamilton, pebalap formula satu mulai suarakan solidaritas untuk George Floyd. Tim Mercedes me-retweet komentar Hamilton dan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka mendukungnya.

"Toleransi adalah prinsip dasar dari tim kami dan kami diperkaya oleh keragaman dalam semua bentuknya, mengutuk segala diskriminasi." Dilansir dari laman Reuters,Selasa (2/6).

Baca Juga

Daniel Ricciardo dari Renault mengatakan kematian Floyd adalah memalukan. "Rasisme beracun dan perlu ditangani bukan dengan kekerasan atau keheningan tetapi dengan persatuan dan tindakan," tulis orang Australia itu di Instagram.

Sementara itu, Charles Leclerc dari Ferrari mengatakan di twitter merasa tidak pada tempatnya dan tidak nyaman berbagi pemikirannya di media sosial terkait situasi tersebut.

 

“Saya masih kesulitan menemukan kata-kata untuk menggambarkan kekejaman beberapa video yang saya lihat di Internet.  Rasisme harus dipenuhi dengan tindakan, bukan keheningan, ”tambah Monegasque.

Pembalap Williams George Russell menggemakan kata-kata Leclerc dan mengatakan sudah waktunya untuk mengusir rasisme. "Kita semua memiliki suara untuk berbicara tentang apa yang benar - dan sampai sekarang saya tidak tahu bagaimana menggunakan milik saya dalam situasi ini," kata pembalap Inggris itu.

"Pada akhirnya, tidak peduli betapa tidak nyamannya untuk berbicara, keheningan tidak menghasilkan apa-apa," Lanjutnya.

Sebelumnya Hamilton mengkritik komunitas F1. Pebalap asal Inggris itu menyebut komunitas F1 tidak peka dengan situasi tersebut. "Aku melihat kalian yang tetap diam, beberapa di antara kamu adalah bintang terbesar namun kamu tetap diam di tengah ketidakadilan," tulis pengemudi Mercedes.

“Bukan pertanda dari siapa pun di industri saya yang tentu saja merupakan olahraga yang didominasi kulit putih.  Saya satu-satunya orang kulit berwarna di sana namun saya berdiri sendiri, "tambahnya.

"Saya akan berpikir sekarang Anda akan melihat mengapa ini terjadi dan mengatakan sesuatu tentang itu tetapi Anda tidak bisa berdiri di samping kami.  Ketahuilah saya tahu siapa Anda ... dan saya melihat Anda, "

Hamilton menambahkan, “Saya tidak tahan dengan penjarahan dan pembakaran gedung-gedung itu tetapi mereka yang memprotes secara damai.  Tidak akan ada kedamaian sampai pemimpin kita yang disebut melakukan perubahan. ”

Kematian Floyd di Minneapolis memicu gelombang kemarahan dan protes keras di Amerika Serikat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement