Senin 15 Jun 2020 19:09 WIB

Bisnis Bioskop Korsel Berstrategi di Tengah Pandemi

Perusahaan bioskop besar di Korsel menyediakan layanan bebas kontak.

Rep: Puti Almas/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah penonton duduk di mobil mereka saat menonton film di bioskop drive-in (ilustrasi). Meski jaringan bioskop besar di Korea Selatan berusaha menyediakan layanan lebih aman dengan mengurangi kontak fisik, penonton film di sana melihat biosko drive-in jadi alternatif di tengah pandemi Covid-19.
Foto: AP/Mindaugas Kulbis
Sejumlah penonton duduk di mobil mereka saat menonton film di bioskop drive-in (ilustrasi). Meski jaringan bioskop besar di Korea Selatan berusaha menyediakan layanan lebih aman dengan mengurangi kontak fisik, penonton film di sana melihat biosko drive-in jadi alternatif di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) telah membuat industri film di Korea Selatan (Korsel). Dihadapkan dengan angka-angka yang meningkat dan peringat dari para ahli kesehatan akan potensi gelombang kedua infeksi Covid-19, ada sedikit harapan pendapatan box office di Korea Selatan akan segera kembali ke tingkat pra-pandemi.

Dilansir VOA News, Senin (15/6), saat ini, salah satu jaringan bioskop terbesar di Korea Selatan berusaha membuat penggemar film merasa lebih nyaman untuk kembali ke teater. Mereka berusaha membatasi kontak antara tamu dan staf sebanyak mungkin.

Baca Juga

Seperti CJ CGV yang telah meluncurkan "un-tact cinema" di salah satu cabangnya di Seoul. Dengan sistem, popcorn, hot dog, dan minuman ringan dipindahkan ke mesin penjual otomatis. Pesanan makanan ringan lainnya juga ditempatkan di kios dan dikirimkan melalui sebuah kotak hands-free.

Pengambil tiket telah digantikan oleh dua robot keliling yang menyediakan waktu tayang dan informasi teater lainnya di layar sentuh mereka. Inovasi semacam ini diyakini sebagai cara lebih higienis, sehingga para pengunjung dapat merasa lebih aman, minim risiko penularan virus.

Seorang pejabat CJ CGV, Lee Seung-soo, mengatakan, perusahaan jaringan bisokop ini telah mempertimbangkan peluncuran beberapa fitur otomatis, bahkan sebelum pandemi Covid-19 memaksa berbagai bisnis mengadopsi kebijakan jarak sosial atau fisik. Selain itu, ia menjelaskan, disinfeksi secara teratur dilakukan dan barisan kursi teater dibiarkan kosong untuk memberikan lebih banyak ruang di antara penonton.

Lee Seung-soo mengatakan, para karyawan tidak akan kehilangan pekerjaan karena adanya robot atau mesin. Sebaliknya, mereka akan dipindahkan ke posisi lain.

Lotte Cinemas, operator bioskop lainnya, juga telah memperkenalkan fitur-fitur bebas kontak di beberapa lokasi sesuai pemberitaan sejumlah media.

Sementara beberapa penggemar film di Korsel menilai bioskop otomatis mungkin masih tidak memberikan perlindungan dari Covid-19 yang diinginkan. Karena itu, bioskop drive-in menjadi pilihan. Sejumlah orang melihat layar besar dari dalam mobil mereka sendiri akan lebih aman dan nyaman.

Park Jae-ho, yang keluarganya menjalankan satu-satunya bioskop drive-in di Seoul mengatakan, ketika pandemi Covid-19 dimulai, penjualan tiket melonjak. Biasanya, bisnis ini tidak berjalan begitu baik, tetapi begitu pandemi Covid-19 melanda, penjualannya naik 30 persen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement