REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Sembilan kasus baru virus Covid-19 dikonfirmasi pada Senin (15/6) waktu setempat di Distrik Hebron di Tepi Barat selatan.
Dengan demikian, Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengatakan total kasus positif Covid-19 di Palestina kini menjadi 686. Alkaila menuturkan, kasus baru tersebut termasuk enam anak yang turut terinfeksi Covid-19.
Delapan dari kasus itu adalah hasil dari kontak dengan orang yang terinfeksi, sedangkan satu sisanya adalah seorang pekerja di Israel.
"Lima dari sembilan kasus berada di kota Halhoul, sementara empat lainnya di Kota Hebron," kata Alkaila dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Selasa (16/6).
Kasus sebelumnya juga dicatat berada di desa Dar Salah di distrik Betlehem dengan pasien yakni seorang pekerja Palestina di Israel. Akibatnya, gubernur Betlehem menyatakan untuk melakukan karantina desa tersebut sebagai langkah pencegahan penularan.
Alkaila juga mengatakan, 570 kasus atau 84,3 persen dari kasus di Palestina telah pulih yang meliputi Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza. Sementara itu, 111 kasus tetap aktif. Lima kematian terkait corona dilaporkan di Palestina.
Pada Maret lalu, Otoritas Palestina mengumumkan darurat kesehatan dan saat itu juga memberlakukan lockdown setelah kasus pertama virus corona dikonfirmasi di Kota Betlehem, Tepi Barat.
Sejauh ini Kementerian Kesehatan Palestina telah mengonfirmasi 423 kasus virus corona baru di Tepi Barat dan dua kematian.
Krisis kesehatan itu telah menyebabkan pendapatan komersial di Tepi Barat menurun 50 persen. Ini membuat kondisi ekonomi setempat kian tertekan mengingat sebelumnya sudah terjadi krisis ekonomi dengan angka pengangguran berada pada 17,6 persen.
Sementara 54 kasus virus corona dan satu kematian telah tercatat di Jalur Gaza yang dikelola Hamas.