REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Inggris menuding China, Rusia, dan Iran sedang berupaya mengeksploitasi pandemi Covid-19. Hal itu dilakukan dengan mencari kelemahan yang ditimbulkan akibat wabah.
“Virus corona dan tantangan yang dibuatnya telah menciptakan peluang atau kesempatan yang dirasakan untuk berbagai pelaku negara serta non-negara melalui siber, melalui cara lain,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab saat diwawancara Sky News pada Kamis (18/6).
Dia mengungkapkan peluncuran undang-undang keamanan nasional Hong Kong oleh China menjadi salah satu contoh hal tersebut. “Saya pikir beberapa orang berdebat, sulit untuk mengetahui apakah itu benar atau tidak, bahwa ini adalah sesuatu, undang-undang keamanan nasional yang diajukan, sedang dilakukan pada saat perhatian dunia tertuju pada virus corona,” ucapnya.
Sementara, Rusia dituding terlibat dalam penyebaran informasi palsu. “Kita tentu tahu Rusia terlibat secara sistematis dalam misinformasi dan propaganda, melalui dunia maya serta cara-cara lain. Yang lain juga terlibat dalam hal yang sama, China dan Iran, tetapi saya tidak berpikir itu memiliki hasil pada proses pemilu di Inggris,” kata Raab.
Saat ini dunia telah mencatat lebih dari delapan juta kasus Covid-19. Kematian akibat pandemi sudah melampaui 440 ribu jiwa. Inggris masuk dalam lima negara dengan kasus dan kematian tertinggi di dunia. Ia tercatat memiliki sekitar 299 ribu kasus dengan korban meninggal melebihi 42 ribu jiwa.