Kamis 02 Jul 2020 23:47 WIB

Melengkapi Tahfiz Alquran dengan Perangkat Tadabur Amali

Menghafal Alquran penting diperlengkap dengan tadabur dan amal.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Menghafal Alquran penting diperlengkap dengan tadabur dan amal. Ilustrasi  Anak membaca Alquran
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Menghafal Alquran penting diperlengkap dengan tadabur dan amal. Ilustrasi Anak membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menjamurnya lembaga-lembaga, sekolah-sekolah, dan pesantren-pesantren tahfiz Alquran (menghafal Alquran) pada saat ini haruslah diapreasiasi. Apalagi pada saat ini di banyak lembaga, sekolah dan pesantren membuat berbagai macam metode inovatif agar lebih mudah dan lebih cepat menghafal Alquran.

 

Baca Juga

"Berbagai macam metode inovatif agar lebih mudah memutqinkannya supaya tidak mudah lupa, dan berbagai macam metode inovatif agar lebih mudah membacanya dengan tartil,"  kata Pimpinan Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Quran Kab Bandung Barat, Ustadz Teguh Turwanto saat berbincang virtual dengan Republika.co.id, Kamis (2/7) 

 

Menurutnya inovasi-inovasi tersebut tidaklah cukup, perlu inovasi-inovasi selanjutnya yaitu bagaimana agar AlAlquran lebih mudah dipahami tafsirnya dengan baik dan mutqin serta lebih mudah ditadabburi (dihayati). Karena masih banyak kaum muslimin yang kesulitan memahami dan menghayatinya dengan baik.

 

"Padahal Alquran tidak sekadar dibaca dan dihafalkan, tapi juga dipahami dengan baik dan ditadabburi (dihayati) sehingga mudah diamalkan," katanya. 

 

Ustadz Teguh menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka membaca Alquran, bacaan kamu dibandingkan bacaan mereka sungguh tidak ada apa-apanya, demikian shalat dan puasa kamu dibandingkan sholat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya. Mereka membaca Alquran dan mengiranya sebagai pembela mereka, padahal ia adalah hujjah yang menghancurkan alasan mereka. Sholat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya." (HR Abu Dawud, Bukhari & Muslim).

 

Allah SWT berfirman: أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا “Maka tidakkah mereka menghayati Al-Alquran, ataukah hati mereka sudah terkunci?” (QS Muhammad: 24).

Imam Ibnul-Qayim RA berkata: “(Al-Alquran diturunkan) bukan untuk dibaca tanpa memahami dan menghayati (tadabbur) sebab Allah SWT berfirman: 

 

 كِتَابٌ أَنزلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَابِ  "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran" (QS  Shaad: 29)

 

Al-Hasan Al-Bashri uga berkata: “Al-Alquran turun (kedunia) untuk di-tadabburi (dihayati maknanya) dan diamalkan.” 

 

 

tephoto

Pimpinan Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Quran, Kab Bandung, Jawa Barat, Ustaz Teguh Turwanto. - (dok. Istimewa)
photo
Pimpinan Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Quran, Kab Bandung, Jawa Barat, Ustaz Teguh Turwanto. - (dok. Istimewa)

Rasulullah SAW bersabda:  

 

يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، ثُمَّ لاَ يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ  

 

“Akan keluar manusia dari arah Timur dan membaca Al Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya” (HR Bukhari). 

 

Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan, maksud bacaan Alquran tidak melewati kerongkogan adalah tidak diangkat kepada Allah, tidak ada nilainya di sisi Allah. Jika kerongkongan saja tidak terlewati, maka tentu ia tidak akan sampai ke hati. 

 

Ustadz Teguh mengatakan, memahami Alquran dengan baik dan mutqin tafsirnya 30 juz serta mentadaburi (menghayati)nya bukanlah hal yang mudah. Butuh latihan, butuh pembiasaan, dan butuh metode yang inovatif agar Alquran lebih mudah dipahami, lebih mudah dimutqinkan tafsirnya dan lebih mudah ditadabburi.

 

Allah SWT berfirman: وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan AlAlquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS Al-Qamar: 17). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement