Sabtu 04 Jul 2020 07:43 WIB

Tahapan Pemberian Makanan Pendamping ASI Sesuai Usia Anak

Pemberian makanan pendamping ASI perlu disesuaikan dengan usia anak.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi makan. Mulai usia enam bulan, anak sudah memerlukan makanan pendamping ASI.
Foto: PxHere
Bayi makan. Mulai usia enam bulan, anak sudah memerlukan makanan pendamping ASI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan pendamping Air Susu Ibu (MPASI)  mulai diberikan sejak usia enam bulan. Namun, masih banyak ibu yang belum tahu tahapan pemberian MPASI.

Berikut adalah rekomendasi pemberian MPASI dari dokter anak dr Ariani D Widodo SpA(K) dari acara diskusi kesehatan dalam rangka HUT Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ke-66 akhir Juni lalu.

Baca Juga

Usia 6 sampai 8 bulan

Saat mendapatkan MPASI untuk pertama kalinya, anak perlu makanan yang dihaluskan atau bubur. Teksturnya sangat halus.

Jumlah energi harian yang dibutuhkan 200 kkal. Frekuensi pemberian MPASI dua sampai tiga kali, tergantung nafsu makan anak. Camilan bisa diberikan satu sampai dua kali.

Untuk memulai pemberian MPASI, coba satu sampai dua kali sebanyak dua sampai tiga sendok makan dulu. Seiring waktu pemberian MPASI ditingkatkan sampai dengan target sekitar 125 ml sekali pemberian.

Usia 9 sampai 11 bulan

Ketika sudah berusia 9 sampai 11 bulan, energi yang dibutuhkan anak bertambah menjadi 300 kkal. Di usia ini, MPASI bisa ditingkatkan teskturnya menjadi lebih kasar. Berikan makanan yang dicincang atau dihaluskan.

Selain itu, anak sudah bisa memegang makanan dengan ibu jari dan telunjuk, sehingga bisa diberikan finger food atau makanan yang dipegang. Sejak usia delapan bulan sebenarnya sudah bisa diberikan.

Di usia ini, berikan MPASI tiga sampai empat kali per hari, tergantung nafsu makan anak. Camilan dapat diberikan satu sampai dua kali. Berikan setengah mangkok atau gelas ukuran 250 ml.

Usia 1 hingga 2 tahun

Anak usia ini membutuhkan 500 kkal. Usia ini anak sudah bisa mulai makan makanan keluarga. Namun, terkadang beberapa lauknya masih butuh dicincang dan dihaluskan dengan nasi biasa atau nasi yang sedikit pipih.

Frekuensi makannya tiga sampai empat kali per hari, tergantung nafsu makan anak. Camilan dapat diberikan satu sampai dua kali. Berikan setengah hingga satu mangkok atau gelas ukuran 250 ml.

Jadwal makan untuk anak dibuat teratur, tiga kali makan, dua kali snack. Maksimal waktu makan 30 menit.

“Jangan biarkan anak berada di depan makanan dan makan lebih dari 30 menit, karena sebetulnya lebih dari 30 menit, konsentrasi atau perhatian anak sudah terganggu atau berhenti. Rentang perhatian mereka sekitar 30 menit,” jelas Ariani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement