Selasa 07 Jul 2020 12:40 WIB

China Peringatkan Warganya untuk Berhati-hati dengan Kanada

China beri peringatan karena Kanada ikut menanggapi UU keamanan nasional Hong Kong

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bendera Cina.
Foto: ABC News
Bendera Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China memperingatkan warganya untuk berhati-hati ketika melakukan perjalanan ke Kanada, karena banyak tindak kekerasan yang kerap dilakukan oleh penegak hukum. Peringatan China itu muncul ketika Kanada ikut menanggapi undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan di Hong Kong.

Kedutaan Besar China di Kanada mengeluarkan pernyataan yang mendesak Ottawa untuk memperbaiki kesalahannya dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri China. Menurut kedutaan, langkah-langkah yang diambil oleh negara Barat tidak akan berdampak pada implementasi undang-undang keamanan nasional.

Baca Juga

"Upaya mereka untuk memberikan tekanan pada China dengan dalih masalah terkait Hong Kong, sepenuhnya bertentangan dengan waktu dan pasti gagal. Mereka melukai diri sendiri dengan berjuang melawan sesuatu yang sia-sia," ujar pernyataan Kedutaan Besar China di Kanada, dilansir Global News.

Perselisihan antara Kanada dan China meletus pada akhir 2018, setelah polisi Kanada menahan pejabat keuangan Huawei Technologies, Meng Wanzhou. Dia ditangkap atas surat perintah penangkapan dari Amerika Serikat (AS). Kini, Wanzhou masih ditahan sambil menunggu kemungkinan ekstradisi ke AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan, pemerintah China akan membuat tindakan lebih lanjut terhadap Kanada. China menuding dua warga Kanada telah melakukan spionase dan memblokir impor canola.

Pekan lalu, Kanada menyarankan kepada warga negaranya, bahwa mereka dapat menghadapi peningkatan risiko penahanan sewenang-wenang di Hong Kong. Setelah itu kemungkinan mereka akan diekstradisi ke China daratan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement