Rabu 08 Jul 2020 15:27 WIB

KH Ahmad Sanusi, Sosok Ulama Produktif

KH Ahmad Sanusi menulis buku-buku yang membahas ilmu tauhid dan fikih.

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Muhammad Hafil
KH. Ahmad Sanusi
Foto: wikipedia
KH. Ahmad Sanusi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok KH Ahmad Sanusi juga dikenal lewat karya-karyanya. Tidak kurang 75 judul buku telah ditulisnya, antara lain kitab Tamsyiah al-Muslimin fi Kalam Rabb al-Alamin (Perjalanan Muslimin dalam Firman Tuhan Seru Sekalian Alam) dan Raudhah al-Irfan (Taman Ilmu Pengetahuan). Ia juga menulis buku-buku yang membahas ilmu tauhid dan fikih.

Karyanya yang paling menonjol adalah Raudhah al-Irfan, yang berisi terjemahan Alquran 30 juz dalam bahasa Sunda, dengan terjemahan kata per kata dan syarah (tafsir penjelasan) singkat. Tafsir ini telah dicetak ulang berpuluh kali dan sampai sekarang masih digunakan di majelis-majelis taklim di Jawa Barat.

Baca Juga

Karya monumental lainnya adalah serial Tamsyiah al-Muslimin, sebuah kitab tafsir Alquran dalam bahasa Melayu. Setiap ayat-ayat Alquran ditulis dalam huruf Arab dan diberi tulisan huruf Latin.

Pada waktu itu banyak ulama memandang kitab tafsir karyanya ini sebagai suatu bid’ah yang haram sehingga menjadi perdebatan. Namun, ia berhasil memberikan pemahaman kepada umat Islam saat itu bahwa serial tafsir yang dibuatnya itu sarat dengan pesan-pesan tentang pentingnya harga diri, persamaan, persaudaraan, dan kemerdekaan di kalangan umat.

Kepakarannya dalam bidang tafsir menempatkannya sebagai seorang tokoh ulama pejuang yang juga ahli tafsir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement