Ahad 12 Jul 2020 10:30 WIB

Tenaga Kesehatan Arab Saudi Bersyukur Diberi Jatah Haji

Pemilihan tenaga medis berhaji didasari dedikasi selama menangani krisis Covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tenaga Kesehatan Arab Saudi Bersyukur Diberi Jatah Haji (ilustrasi).
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
Tenaga Kesehatan Arab Saudi Bersyukur Diberi Jatah Haji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi mengumumkan beberapa staf tenaga kesehatan (nakes) akan terpilih untuk menunaikan haji tahun ini. Kabar itu mendapat respon kebahagiaan dari para nakes di Saudi.

Saudi sudah memutuskan ibadah haji tahun ini dilaksanakan secara terbatas akibat pandemi Covid-19. Diperkirakan hanya seribu orang yang diizinkan berhaji dimana mayoritas merupakan warga asing yang mukim di Saudi selain warga lokal. Saudi juga menetapkan prosedur kesehatan bagi mereka yang diberi kesempatan berhaji.

Saudi baru-baru ini mengonfirmasi sebagian nakes akan dipilih guna menunaikan haji. Pemilihannya didasari dedikasi selama menangani krisis Covid-19.

Para nakes yang berkesempatan berhaji ialah dokter, asisten dokter, perawat, petugas layanan dan petugas rumah sakit. Mereka bisa berasal dari rumah sakit swasta atau pemerintah.

Salah satu nakes yang disebut-sebut  mendapat kesempatan itu ialah dokter rumah sakit umum King Fahad Zeyed Helmy. Ahli kulit itu mendapat informasi terpilih berhaji dari Kemenkes Saudi pada Senin kemarin.

Helmy telah menunjukkan dedikasinya dalam penanganan Covid-19. Helmy bahkan tercatat mengalami virus covid-19 pada Mei lalu setelah kontak dengan pasien Covid-19.

Helmy bersyukur karena bisa kembali pulih. Namun hal itu tak menyurutkannya dari upaya bekerja melayani masyarakat. Ia pun meneruskan pengabdiannya bagi pasien Covid-19.

"Saya sangat senang ketika saya menerima panggilan menjadi bagian dari jamaah haji tahun ini setelah apa yang saya lalui, sungguh luar biasa," kata Helmy dilansir dari the Conversation pada Sabtu (11/7).

Helmy menyampaikan panjatan rasa syukur akan menjadi hal pertama yang dilakukannya ketika tiba di Makkah. Ia tak bisa berkata apa-apa lagi selain bersyukur setelah bisa sembuh dari Covid-19 lalu melanjutkan pekerjaannya.

"Dokter, perawat, dan semua staf di lini depan krisis kesehatan ini sungguh mengapresiasi dukungan pemerintah," ucap Helmy. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement