REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Serikat guru terbesar di Afrika Selatan (Afsel) meminta pihak berwenang menutup sekolah hingga pandemi Covid-19 berakhir. Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Demokrasi Afrika Selatan (Sadtu), Mugwena Maluleke, mengatakan jumlah infeksi virus corona meningkat sejak sekolah dibuka.
"Infeksi komunitas telah meningkat sejak pembukaan kembali sekolah-sekolah dan [itu] pasti mempengaruhi sekolah-sekolah," ujar Maluleke dilansir Anadolu Agency, Rabu (15/7).
Maluleke mengatakan Sadtu telah mencapai keputusan untuk menyerukan penutupan sekolah setelah melakukan pertemuan virtual dengan para pejabat eksekutif sekolah. Jika sekolah tetap dibuka maka para siswa, guru, dan staf akademik berisiko tinggi terinfeksi virus corona.
"Di negara ini, virus telah mencapai puncaknya, dan pada saat yang sama kita berada di musim dingin yang dikenal sebagai musim influenza," ujar Maluleke.
Pada Juni, lebih dari 100 sekolah di Afrika Selatan ditutup sementara untuk dekontaminasi dan pelacakan setelah ditemukan kasus virus corona di sejumlah sekolah. Pemerintah mulai membuka kembali sekolah pada 8 Juni, di mana siswa kelas 7 dan 12 kembali ke ruang kelas. Pemerintah Afrika Selatan secara bertahap telah melonggarkan pembatasan setelah ditutup selama hampir tiga bulan.
Pihak berwenang menerapkan berbagai protokol kesehatan termasuk pemeriksaan suhu di gerbang sekolah, dan mewajibkan siswa mengenakan masker wajah serta menjaga jarak. Serikat pekerja telah menyarankan agar peserta didik dapat belajar melalui media lain seperti TV dan radio, sementara sekolah tetap ditutup.
"Semua bukti di lapangan menyatakan bahwa tidak ada pengajaran dan pembelajaran yang efektif dalam kondisi saat ini," kata Maluleke.
Afrika Selatan memiliki 287.796 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dengan 4.172 kematian. Menteri Kesehatan Zweli Mkhize mengatakan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 138.241. Dengan demikian tingkat pemulihan adalah 48 persen.
Mkhize menyarankan agar warga Afrika Selatan dapat mengadopsi kebiasaan baru di tengah pandemi hingga ditemukannya vaksin. Menurutnya, sekolah tetap harus dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
"Kita perlu membuka sekolah karena kita perlu memahami untuk hidup berdampingan dengan virus dan tahu bagaimana berperilaku di mana ada infeksi virus," ujar Mkhize.