Ahad 02 Aug 2020 00:29 WIB

Trump Bakal Larang TikTok di Amerika Serikat

Trump khawatir TikTok menjadi alat bagi intelejen China

Rep: Imas Damayanti/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Foto: EPA-EFE/Oliver Contreras
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump bakal menandatangani perintah eksekutif secepatnya untuk melarang aplikasi media sosial (medsos) TikTok yang berkembang pesat di Amerika Serikat. 

Dilansir di Channel News Asia, Sabtu (1/8), Trump beralasan, pelarangan dilakukan karena pihak berwenang Amerika telah meningkatkan kekhawatiran bahwa layanan tersebut dapat menjadi alat bagi intelijen China.

Pejabat Amerika Serikat dan anggota parlemen dalam beberapa pekan terakhir telah menyuarakan kekhawatiran platform video yang sangat populer di China itu memiliki tujuan jahat. Namun demikian, perusahaan itu telah membantah ada hubungan dengan pemerintah China.

Berdasarkan laporan media yang beredar pada, Jumat (31/7) pagi kemarin, Trump mengatakan akan mengharuskan operasi aplikasi Amerika Serikat divestasi dari perusahaan induk Cina ByteDance, namun kini dia mengumumkan larangan tersebut.

"Sejauh menyangkut TikTok, kami melarang mereka dari Amerika Serikat," kata Trump kepada wartawan di Air Force One.

Trump menambahkan, pihaknya akan mengambil tindakan secepatnya pada, Sabtu (1/8), untuk menggunakan kekuatan ekonomi darurat atau perintah eksekutif.

Langkah ini akan menjadi puncak dari kekhawatiran keamanan nasional Amerika Serikat atas keamanan data pribadi yang ditangani TikTok. Hal ini diprediksi akan menjadi pukulan besar bagi pemilik TikTok, ByteDance yang berbasis di Beijing, yang menjadi salah satu dari segelintir konglomerat China yang benar-benar global berkat kesuksesan komersial aplikasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement