REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), Petrokimia Gresik, berkomitmen maju bersama masyarakat salah satunya melalui program tanggung jawab sosial korporasi (Corporate Social Responsibility/ CSR). Komitmen tersebut menuai apresiasi pihak eksternal.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi ingin kemajuan perusahaan dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. "Untuk itu kehadiran Petrokimia Gresik harus memberikan banyak manfaat bagi banyak pihak, utamanya masyarakat sekitar melalui program-program CSR," ujar Rahmad dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (4/8).
Atas komitmen tersebut, Petrokimia menerima penghargaan TOP CSR Award 2020 Star 4 dari Majalah Top Business. Selain itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi juga dinobatkan sebagai TOP Leader on CSR Commitment 2020.
Rahmad menjelaskan, Petrokimia Gresik mendapatkan penghargaan ini atas komitmennya menerapkan ISO 26000 dan konsistensinya dalam mengembangkan CSR. CSR Petrokomia Gresik mencakup sejumlah isu pokok, mulai dari pengembangan masyarakat, konsumen, praktik kegiatan institusi yang sehat, lingkungan, ketenagakerjaan, hak asasi manusia, hingga organisasi pemerintahan.
Adapun program CSR Petrokimia Gresik yang diunggulkan dalam ajang ini antara lain Kampung Pisang Trepan di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan; Sumbersari Industri Sapi di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan; Kampung Sehat masyarakat sekitar perusahaan (MSP); dan Mangrove Kali Lamong di Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
"Program tersebut merupakan beberapa dari sekian banyak program CSR yang kami jalankan sebagai agent of development dan agent of change," lanjut Rahmad.
Rahmad berharap program CSR yang dijalankan Petrokimia Gresik mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Hal itu sesuai dengan komitmen Petrokimia Gresik untuk maju bersama masyarakat.
Rahmad menjelaskan, pada 2020, Petrokimia Gresik mengalokasikan anggaran sebesar Rp 51,8 miliar. Rinciannya, sebesar Rp 41,8 miliar untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta Rp 10 miliar untuk bina lingkungan.