Selasa 11 Aug 2020 20:33 WIB

Pemberian ASI Meningkat Saat Pandemi Covid-19 

Pemberian air susu ibu (ASI) di semester I 2020 melonjak hingga 52 persen.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Mas Alamil Huda
Ibu menyusui. (Ilustrasi)
Foto: Republika
Ibu menyusui. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang menghantam negeri ini ternyata menimbulkan dampak positif. Pemberian air susu ibu (ASI) di semester I 2020 melonjak hingga 52 persen.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi mengutip data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa pandemi Covid-19 membuat terjadinya peningkatan pemberian ASI di semester I tahun ini dibandingkan periode yang sama 2019 lalu.

"Pemberian ASI tahun lalu masih 20 persen naik menjadi 52 persen di semester I 2020," ujarnya saat mengisi webinar bertema Pekan Menyusui Sedunia, Selasa (11/8).

Dia menganalisis, penyebabnya karena kaum ibu yang juga menjadi wanita karir tidak pergi bekerja kemudian membuat ia banyak memberikan ASI. Pihaknya menyambut baik fakta pemberian ASI utamanya eksklusif yang meningkat.

Ia menegaskan, IBI berkomitmen untuk mendukung dan mendorong ibu-ibu yang baru melahirkan untuk dapat memberikan ASI secara optimal. Mulai dari inisiasi menyusui dini (IMD), pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, dan masih memberikannya dengan makanan pendamping ASI sampai anak berusia dua tahun.

 Sebagai bentuk dukungan, pihaknya mendampingi ibu hamil sebelum melahirkan buah hatinya. Selama fase itu, pihaknya memberikan materi komunikasi informasi edukasi (KIE) konseling kepada ibu hamil, termasuk bagaimana ibu menjaga kesehatannya. 

Kemudian, pihaknya memberikan materi ASI eksklusif dan IMD hingga keluarga berencana. "Berawal dari informasi yang didapatkan sebelum anaknya lahir, diharapkan ibu yang melahirkan kemudian bisa memberikan IMD dan ASI," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement