REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) diperlukan terutama di tengah krisis yang melanda negeri. Menurutnya, KAMI bukan gerakan politik melainkan gerakan moral.
"Dari informasi yang saya baca, KAMI itu adalah gerakan moral bukan gerakan politik. Karena itu, kehadirannya menurut saya tentu sangat diperlukan terutama di tengah-tengah adanya berbagai macam krisis yang telah melanda negeri ini," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (19/8).
Anwar mengatakan, yang dihadapi saat ini tidak hanya krisis dalam bidang kesehatan dan ekonomi, tetapi juga pada akhlak dan moral. Untuk itu, kalau bangsa ini mau maju, kehadiran KAMI seharusnya bukan sesuatu yang harus ditakuti.
"Tetapi harus kita sambut gembira karena secara konseptual apa yang disampaikan oleh KAMI ini jelas sangat sesuai dan sejalan dengan apa yang disampaikan dan dicita-citakan oleh Joko Widodo sewaktu Pilpres (2019) yang lalu di mana beliau menginginkan negeri ini maju di mana generasi dan anak-anak bangsanya memiliki karakter yang kuat," kata dia.
Persoalan moralitas dalam gagasan Presiden Joko Widodo tentu sangat penting. Sebab tanpa itu, bangsa ini tentu akan sesuai dengan apa yang diinginkan bersama. Karena itu juga, menurut Anwar, KAMI tidak seharusnya dimusuhi, tetapi justru harus dirangkul untuk bersama-sama terlibat memikirkan dan menyelesaikan persoalan bangsa.
"Dan menurut saya Pak Jokowi tentu akan bisa melakukan itu karena fakta menunjukkan bahwa dengan Prabowo saja yang perbedaan pandangannya sewaktu Pilpres cukup dan bahkan sangat tajam dan keras, ternyata beliau bisa mengajak Prabowo untuk bersama-sama memikirkan dan menyelesaikan persoalan bangsa," ucapnya.
Anwar berharap hal itu juga akan bisa terjadi terhadap KAMI. Presiden Jokowi diharapkan bisa mengajak KAMI berdialog dan berbuat untuk mencarikan solusi yang baik dan terbaik. Ini demi terciptanya kemaslahatan dan kebaikan bagi bangsa dan negara, untuk masa sekarang maupun masa mendatang.