REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Aktor Hollywood Tom Hanks kembali ke Australia untuk persiapan produksi filmnya yang tertunda. Hanks akan menjalani syuting film biografi tentang Elvis Presley di Gold Coast, tetapi sebelum itu ia harus menjalani karantina mandiri.
Maret silam, Hanks dan sang istri, Rita Wilson, didiagnosis positif Covid-19 ketika berada di Australia. Kondisi kesehatan mereka berdua menjadi berita utama, pasalnya pasangan figur publik itu termasuk selebritas yang paling awal terinfeksi virus corona tipe baru, SARS-CoV-2.
Tidak ada kru, pemeran, dan staf lain dalam produksi tersebut yang tertular dari Hanks dan Wilson. Meski demikian, ketakutan sempat merebak karena kala itu keduanya bertandang ke beberapa tempat, termasuk Opera House di Sydney.
Saat ini, Hanks sedang berada di Queensland. Begitu tiba pada Selasa (8/9) malam waktu setempat menggunakan jet pribadi, Hanks langsung menuju hotel tempat karantina. Dia dan tim sudah mengantongi izin produksi film, dengan protokol kesehatan ketat.
Perdana Menteri negara bagian Queensland, Annastacia Palaszczuk, mengatakan bahwa Hanks menjalani protokol kesehatan yang sama seperti orang lain sebelum diperbolehkan beraktivitas. Petugas kepolisian memastikan Hanks tetap berada di lokasi karantina.
"Di bawah program itu, mereka harus tinggal di tempat yang ditentukan selama dua pekan seperti orang lain. Mereka akan diperiksa secara acak, menurut pemahaman saya, oleh petugas polisi," kata Palaszczuk, dikutip dari laman Stuff.
Sebelum terhenti karena Hanks dan istrinya dinyatakan positif corona, penggarapan film ada di tahapan praproduksi di Village Roadshow Studios. Pengerjaan film diperkirakan akan kembali dimulai pada akhir September.
Juli 2020, Hanks sempat mengisyaratkan bahwa dia akan kembali ke Australia. Pada akun Instagram pribadinya, Hanks mengunggah foto boneka kanguru memegang bendera Australia, juga roti beroleskan Vegemite, selai kesukaan penduduk di sana.
"Ada tanggal di kalender yang mengatakan mungkin kami akan kembali membuat film ini pada Oktober, tapi semua itu masih 'mungkin' karena pertanyaan tentang karantina dan suhu dan mensterilkan lokasi, semua itu terus berlanjut," ujarnya.