Rabu 16 Sep 2020 15:31 WIB

Pemerintah Diingatkan Hati-Hati Soal Produksi Massal Vaksin

Uji klinis tahap ketiga belum selesai, tapi sudah akan dikirim ke Indonesia

Red: Joko Sadewo
Uji klinis vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Hans Pennink
Uji klinis vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo mengingatkan pemerintah agar memprioritaskan keselamatan, dalam produksi vaksin Covid-19. Dradjad mengingatkan soal bahan vaksin SinoVac yang akan dikirim ke Indonesia.

“Keselamatan harus dijadikan prioritas nomor satu. Jangan dikompromikan dengan kepentingan politik atau geostrategis. Misalkan karena hubungan baik dengan China,” kata Dradjad dalam pesan suaranya kepada Republika.co.id, Rabu (16/9).

Dradjad mengaku mengingatkan hal ini karena ia konsen melihat rencana delivery vaksin Sinovac akan dimulai di November 2020. Sinovac akan mengirim secara bertahap hingga 260 juta bahan baku vaksin ke Indonesia.

Padahal, menurut Dradjad hasil uji klinis tahap ketiga vaksin SInovac belum diketahui secara menyeluruh. “Kita tahu uji klinis tahap ketiga untuk vaksin Sinovac ini, namanya CoronaVac, baru dimulai Juli 2020 di Brasil. Di Indonesia dimulai setelah minggu pertama Agustus. Artinya saat China memproduksi dan mengirim bahan baku tersebut ke Indonesia, kemungkinan besar hasil uji klinis tahap ketiga belum diketahui karena baru dimulai,” papar Dradjad.