Kamis 17 Sep 2020 00:43 WIB

RSD Wisma Atlet Masih Terima Pasien Baru

Rumah sakit darurat Wisma Atlet saat ini merawat 1.740 pasien.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Berdasarkan data pemerintah, jumlah kasus kumulatif hingga Rabu (16/9/2020) mencapai 228.993
Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA
Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Berdasarkan data pemerintah, jumlah kasus kumulatif hingga Rabu (16/9/2020) mencapai 228.993

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas rumah sakit darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat mencatat masih merawat 1.740 pasien hingga Rabu (16/9). Meski ribuan orang dirawat, RSD Wisma Atlet tetap menerima pasien baru.

"RS Kemayoran Wisma Atlet saat ini merawat 1.740 pasien. Ada yang kondisinya ringan, sedang, dan campur dengan beberapa pasien tanpa gejala yang dirawat di tower 6 dan 7," ujar Kepala Pusat Kesehatan TNI Tugas Ratmono saat berbicara di konferensi virtual perkembangan terkini RSD Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/9).

Baca Juga

Tugas menyebutkan, sebanyak empat tower di RS ini telah difungsikan yaitu tower 4, 5, 6, dan 7. Tower 4 dan 5 digunakan untuk isolasi mandiri pasien yang terkonfirmasi positif tetapi tanpa gejala.

Kemudian tower 6 dan 7 difokuskan untuk perawatan Covid-19 dengan gejala yang ringan hingga sedang. Hingga kini, ia menyebutkan keterisian tempat tidur tower 5 baru sebanyak 40 persen, sementara hunian untuk tower 6 dan 7 rata-rata 60 persen.

"Jadi masih cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang membutuhkan pelayanan di Wisma Atlet," katanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan ruangan untuk isolasi ICU. Terkait tenaga kesehatan dan petugas non-kesehatan di RS ini, ia mengaku para petugas bekerja bersama-sama untuk memberikan pelayanan. Sejauh ini, ia mengeklaim sumber daya manusia di RS darurat ini masih dalam kondisi yang masih terkendali dengan baik karena beban kerjanya diatur sedemikian rupa.

"Sehingga mereka bekerja tidak kelelahan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement