Senin 28 Sep 2020 14:05 WIB

Petugas Angkut Eceng Gondok di Saluran Air Cilincing

60 meter kubik eceng gondok berhasil diangkat dalam dua hari.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Friska Yolandha
Petugas gabungan di Kecamatan Cilincing membersihkan eceng gondok yang memenuhi saluran air penghubung (phb) di Ujung Aspal, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Sebanyak 60 meter kubik eceng gondok berhasil diangkat dalam dua hari.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas gabungan di Kecamatan Cilincing membersihkan eceng gondok yang memenuhi saluran air penghubung (phb) di Ujung Aspal, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Sebanyak 60 meter kubik eceng gondok berhasil diangkat dalam dua hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas gabungan di Kecamatan Cilincing membersihkan eceng gondok yang memenuhi saluran air penghubung (phb) di Ujung Aspal, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Sebanyak 60 meter kubik eceng gondok berhasil diangkat dalam dua hari.

Camat Cilincing Muhammad Andri mengatakan, pembersihan eceng gondok merupakan bagian dari program Grebek Lumpur. Program itu, melibatkan ratusan petugas gabungan dengan mengerahkan dua alat berat jenis wheel.

Baca Juga

“Kita mulai membersihkan eceng gondok di saluran itu selama dua hari mulai Sabtu dan Ahad kemarin,” kata Andri melalui pernyataan resminya, Senin (28/9).

Usai saluran air sepanjang 700 meter itu bersih dari eceng gondok, Andri menjelaskan, akan segera mengeruk sedimen lumpur di saluran air tersebut. Dengab demikian, pembersihan itu dapat mencegah terjadinya luapan air saat musim hujan.

“Diharapkan dapat mencegah luapan saluran air saat musim penghujan yang kerap menggenangi kawasan RW 01 hingga 06 dan 10 Kelurahan Rorotan,” jelasnya.

Kepala Satuan Pelaksana Sudin Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Cilincing, Tjahyono Budi Setiawan menerangkan, eceng gondok yang terkumpul tidak dibuang ke TPST Bantar Gebang, Bekasi. Dia mengatakan, taman tersebut akan dimanfaatkan sebagai bahan pupuk organik.

“Di dekat saluran tersebut masih ada beberapa aset Pemprov DKI Jakarta yang masih belum digunakan. Eceng gondok kita sebar di sana sebagai pupuk organik,” ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement