REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup band The SIGIT akan merilis serial dokumenter berjudul Footnote: The SIGIT pada 2 Oktober 2020. Serial ini menampilkan cuplikan kehidupan di balik layar band tersebut selama kurang lebih 16 tahun.
"Yang jelas ini bukan dokumenter 16 tahun The SIGIT, ini footnote. Angle-nya bukan sebagai band aja, sudut pandangnya bukan The SIGIT sebagai awal karier aja, tapi sebagai pertemanan dari yang awal," ujar vokalis The SIGIT, Rekti Yoewono dalam bincang-bincang virtual, Kamis.
Footnote: The SIGIT adalah serial dokumenter yang dirancang untuk tayang secara periodikal. Dokuseri ini diambil dari berjam-jam arsip dokumentasi yang dikumpulkan sejak tahun 2000-an awal atau sejak fase awal karier band dan dikerjakan oleh videografer Adika Hernandi.
Rekti mengatakan, membuat sebuah film atau dokumenter adalah cita-cita The SIGIT sejak lama. Namun, proses pengumpulan data-data serta kesibukan band membuat mereka baru bisa mewujudkannya sekarang.
"Kami punya cita-cita untuk punya dokumenter tapi pada praktiknya mengkompilasi arsip cukup pe-er. Kenapa sekarang? Mungkin kalau dibuat 10 tahun yang lalu belum banyak cerita, kurang aja," kata Rekti.
Musim perdana Footnote: The SIGIT akan tayang sebanyak empat episode yang tiap episodenya berdurasi 8-12 menit. Rekti pun mengungkapkan alasan mereka memilih konsep serial untuk dokumenter pertamanya, salahnya karena terlalu sering menyaksikan Netflix.
"Ini trivial enggak melulu tentang karier dan enggak melulu tentang berkarya. Ke depannya akan dikembangkan jadi dokumenter berseri lagi, maunya begitu karena konsep footnote enggak bisa dirangkum jadi satu. Ini semua gara-gara nonton Netflix, kenapa nonton serial bisa sangat menarik untuk dilanjutkan," ujar Rekti.
Serial dokumenter Footnote: The SIGIT mulai 2 Oktober 2020 di video-on demand Picthplay. Penayangannya akan berlangsung dalam waktu terbatas dengan membayar Rp 20 ribu.