REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Huawei akan mengungkapkan seri Mate 40 pada 22 Oktober mendatang. Pemberitahuan tersebut diunggah melalui Twitter mereka.
Seri ini kemungkinan besar merupakan ponsel terakhir Huawei yang memiliki cip Kirin, setidaknya untuk masa mendatang. Karena tekanan ekonomi yang sedang berlangsung dari Amerika Serikat (AS).
Pada awal Agustus lalu, CEO Unit Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu mengatakan, tahun ini mungkin merupakan generasi terakhir cip kelas atas Huawei Kirin.
Belum ada kabar kapan perangkat Mate 40 akan dikirim ke pelanggan. Namun, rumor menyebut, Huawei akan memperkenalkan edisi Mate 40 dan Mate 40 Pro. Mate 40 Pro diharapkan memiliki 6,7 inci, dengan Mate 40 hadir pada 6,5 inci. Android Authority mengatakan perangkat tersebut dapat dihargai antara 1.200 euro (Rp 20,8 juta) dan 1.300 euro (Rp 22,5 juta).
AS menuduh Huawei membangun pintu belakang ke infrastruktur jaringan, seolah-seolah untuk membantu upaya mata-mata pemerintah China. Huawei membantah tuduhan tersebut.
Namun, pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, menempatkan Huawei dan 114 afiliasinya dalam perusahaan yang tidak dapat menjual teknologi ke perusahaan tanpa persetujuan pemerintah AS secara eksplisit.
Dilansir dari The Verge, Ahad (11/10), itu juga berarti Google dilarang melakukan bisnis dengan Huawei, mencegah Huawei mendapatkan lisensi Android, dan menjauhkan aplikasi Google dari perangkat Huawei. Pada Mei, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan perubahan aturan ekspor yang memblokir pengiriman semikonduktor ke Huawei.
Aturan ekspor tersebut mencegah produsen semikonduktor asing yang menggunakan perangkat lunak dan teknologi Amerika dalam operasi mereka, termasuk untuk mengirimkan produk mereka ke Huawei kecuali mereka memperoleh lisensi terlebih dahulu dari AS. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), produsen semikonduktor terbesar di dunia, dilaporkan menghentikan pesanan untuk unit HiSilicon Huawei pada Mei menyusul aturan AS yang baru.