Rabu 28 Oct 2020 12:29 WIB

'Tidak Ada Jawa, Papua, yang Ada Saudara Sebangsa'

Persatuan dan kerja sama merupakan kunci utama capai Indonesia maju.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Presiden RI, Joko Widodo, mengajak generasi muda Indonesia untuk kembali menyelami makna Sumpah Pemuda yang diikrarkan 92 tahun silam.
Foto: BPMI
Presiden RI, Joko Widodo, mengajak generasi muda Indonesia untuk kembali menyelami makna Sumpah Pemuda yang diikrarkan 92 tahun silam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak generasi muda Indonesia untuk kembali menyelami makna Sumpah Pemuda yang diikrarkan 92 tahun silam. Saat itu, ujarnya, para pemuda dari seluruh Nusantara menyisihkan perbedaan latar suku, agama, dan bahasa mereka untuk menyampaikan sumpah yang sama. Para pemuda bersumpah menjadi satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Sumpah Pemuda yang sudah nyaris seabad itu pun, menurut Jokowi, masih sangat relevan untuk diterapkan saat ini. Justru menurutnya, dalam arus globalisasi seperti saat ini, kompetisi antarindividu atau antarnegara tak jarang berujung pertikaian.

Baca Juga

"Hal itu menjadi energi negatif yang merugikan kita semuanya. Sumpah pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan persaingan dan perbedaan. Bahwa kita memiliki tujuan bersama. Yang semuanya bisa kita selesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama," ujar Jokowi dalam sambutannya pada puncak peringatan Sumpah Pemuda, Rabu (28/10).

Menurutnya, persatuan dan kerja sama merupakan kunci utama untuk mencapai Indonesia maju. Menjadi Indonesia, tak cukup sekadar menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Jokowi menilai, seluruh pemuda harus bisa bekerja sama menjaga rasa persaudaraan.