REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Seorang imigran Muslim mendapatkan pujian sebagai pahlawan di Austria pada Selasa setelah dia membantu seorang petugas polisi yang terluka dalam serangan teroris pada Senin malam.
Osama Joda, seorang pemuda Palestina berusia 23 tahun, mempertaruhkan nyawanya untuk membantu seorang petugas polisi yang ditembak oleh teroris di pusat kota Wina.
Joda mengatakan kepada harian Kurier bahwa dirinya mendengar beberapa suara tembakan saat bekerja di sebuah restoran cepat saji di alun-alun Schwedenplatz.
Setelah melihat seorang petugas polisi terluka, Joda membantunya bersembunyi di balik balok beton, mencoba menghentikan pendarahannya, dan memberi tahu petugas polisi lainnya. Sementara saat penyerang terus menembaki orang-orang di jalan, Joda membantu untuk membawa petugas polisi yang terluka ke ambulans.
Polisi Wina berterima kasih kepada Joda dan menghormatinya dengan pemberian medali kehormatan. Sedikitnya empat orang tewas dan 17 lainnya luka-luka dalam serangan teror yang mengejutkan Austria itu.
Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer mengatakan penyerang, yang kemudian dibunuh oleh polisi, adalah simpatisan kelompok teror Daesh/ISIS. Teroris pria berusia 20 tahun itu diketahui polisi saat dia ditangkap tahun lalu karena berusaha melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teroris tersebut.
Dia dibebaskan dari penjara pada Desember lalu, karena usianya yang masih muda. Media lokal mengidentifikasi nama dia Kujtim F., yang memiliki kewarganegaraan Makedonia Utara dan Austria.