REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan pada Jumat (6/11) sebanyak 1.755 kasus baru. Ini merupakan kasus harian tertinggi. Dengan tambahan ini, menjadikan jumlah keseluruhan infeksi COVID-19 di Malaysia tercatat 38.189 kasus.
"Jumlah kasus aktif dengan terjangkit COVID-19 menjadi 11.530 kasus," ujar Dirjen KKM Noor Hisham Abdullah.
Negara Bagian Sabah mencatatkan sebanyak 1.199 kasus (68,3 persen) dari keseluruhan kasus positif dan sebanyak 741 kasus (42,2 persen). Kasus baru yang dilaporkan itu berkaitan dengan klaster-klaster di Pusat Tahanan Sementara (PTS) dan penjara.
"Ini melibatkan klaster PTS Tawau (372 kasus), klaster Penjara Sandakan (184 kasus), klaster Seberang Perai (162 kasus), klaster Tembok (10 kasus), klaster Penjara Kepayan (8 kasus), klaster Penjara Reman (tiga kes), dan klater Benteng LD (dua kasus)," katanya.
Negara-negara bagian di Lembah Klang (Semenanjung Malaysia) mencatatkan sebanyak 191 kasus (10,9 persen) dan Wilayah Persekutuan (WP) Labuan mencatatkan sebanyak 59 kasus positif (3,4 persen).
"Kelima negara bagian masih berada dalam Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) menyumbang sebanyak 1.449 kasus (82,6 persen) dari keseluruhan kasus positif COVID-19 pada hari ini," katanya.
Dia mengatakan hingga kini terdapat 83 pasien COVID-19 yang sedang dirawat di ICU. Sebanyak 32 di antaranya memerlukan bantuan pernapasan.
Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan melaporkan terdapat penambahan dua kematian berkaitan COVID-19 sehingga jumlah kumulatif kematian COVID-19 di Malaysia adalah sebanyak 279 orang.