REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub kasta kedua Jerman St. Pauli mengumumkan akan melakukan swaproduksi jersey mulai musim 2021/22.
Prinsip keberlanjutan dan standard keadilan menjadi prioritas St. Pauli dalam mencari rekanan apparel sejak 2018, tetapi tidak ada jenama yang bisa memenuhi persyaratan itu.
Sehingga klub yang bermarkas di Hamburg dan dikenal dengan keberadaan suporter dari kelompok punk dan gerakan sayap kiri itu memutuskan untuk swaproduksi jersey mereka.
"Dengan swaproduksi koleksi seragam tim, kami memenuhi jalan menuju kemandirian," kata Presiden St. Pauli Oke Goettlich dalam pernyataan yang dilansir oleh Reuters.
"Kekuatan klub yang berbasis keanggotaan sejauh ini telah memperlihatkan kemampuan mengadopsi ide-ide internal. Alih-alih menggerutu kami memilih untuk memperbaiki keadaan dengan tangan sendiri," ujarnya menambahkan.
Manajemen klub menyadari bahwa keputusan menanggalkan rekanan apparel sama dengan meniti jalan penuh risiko hilangnya pendapatan rutin, tetapi dengan swaproduksi sekira 55 item berbeda mulai musim depan akan menghadirkan kemandirian.
St. Pauli saat ini masih memiliki kontrak apparel dengan jenama olahraga asal Amerika Serikat, Under Armour.
Selain identik dengan kelompok punk dan gerakan sayap kiri, St. Pauli juga diketahui aktif dalam berbagai proyek sosial di masyarakatnya serta mendukung keberlangsungan hidup para pengungsi dan minoritas serta berbagai gerakan lingkungan seperti menempatkan sarang tawon di atap stadion mereka.
Lini lengkap musim 2021/22 akan tersedia lengkap mulai Mei 2021, tetapi jersey musim depan rencananya mulai tersedia sebelum Natal tahun ini.