Senin 16 Nov 2020 19:34 WIB

Bahrain, AS, dan Israel Mulai Bahas Kerja Sama Tiga Negara

Delegasi Bahrain dan AS akan ke Yerusalem, Israel untuk perjanjian kerja sama

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 (Kiri ke kanan) Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khalid Bin Ahmed Al-Khalifa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald J. Trump dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan selama upacara penandatanganan Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel, di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, 15 September 2020.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
(Kiri ke kanan) Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khalid Bin Ahmed Al-Khalifa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald J. Trump dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan selama upacara penandatanganan Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel, di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, 15 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pertemuan tripartit Bahrain-Israel-Amerika Serikat (AS) akan berlangsung di Yerusalem pada Rabu (18/11). Ketiga negara itu akan menandatangani serangkaian perjanjian kerja sama berbagai bidang.

Perusahaan Penyiaran Publik Israel melaporkan, dalam pertemuan itu akan dihadiri Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif bin Rashid Alzayani, dan Menteri Dalam Negeri AS, Mike Pompeo. Delegasi Bahrain pun akan membawa Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata, Zayed bin Rashid Alzayani, dan pejabat tinggi lainnya. Nantinya, mereka akan membahas pembukaan misi diplomatik dan implementasi penerbangan langsung antara Israel dan Bahrain.

Baca Juga

Dikutip dari SputnikNews, kabinet menteri Israel pada akhir pekan lalu telah meratifikasi Komunike Bersama tentang pembentukan hubungan diplomatik, damai, dan bersahabat dengan Bahrain. Keputusan itu mengesahkan proses normalisasi hubungan dengan negara monarki Teluk Persia itu. Sebelum pemungutan suara, Netanyahu memuji normalisasi hubungan dengan sejumlah negara Arab, menggambarkannya sebagai pencapaian besar bagi Israel.

Pada 15 September, Bahrain dengan Israel menandatangani perjanjian normalisasi hubungan. Sebulan kemudian, delegasi utama Israel dan AS melakukan perjalanan ke negara teluk untuk menyelesaikan sejumlah kesepakatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, energi, dan penerbangan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement