REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu sudah bertambah menjadi sebanyak 1.207 orang. Empat hari terakhir, ada penambahan 241 orang.
"Empat hari lalu jumlah total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Purbalingga 966 orang namun pada hari ini, Senin, meningkat lagi sebanyak 241 orang sehingga jumlah totalnya menjadi 1.207 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga drg.Hanung Wikantono, MPPM, di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (30/11).
Dia juga menjelaskan dari 1.207 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, 415 di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Sebanyak 39 orang meninggal dunia dan 753 orang lainnya masih dirawat di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini.
Ia menegaskan penambahan kasus COVID-19 di wilayah setempat harus menjadi perhatian khusus bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Itu artinya penambahan kasus baru COVID-19 masih terus terjadi sehingga penerapan protokol harus juga masih harus diperkuat lagi agar mencegah transmisi lokal di tengah masyarakat," katanya.
Pemkab Purbalingga, kata dia, meminta masyarakat untuk tetap disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan. Sebab, hal itu merupakan salah satu kunci penting untuk menekan penyebaran COVID-19.
"Kami juga kembali mengingatkan bahwa pandemi masih belum berakhir, pandemi masih terjadi dan masyarakat masih harus berperan aktif menerapkan protokol kesehatan, demi melindungi diri sendiri, keluarga dan juga orang-orang di lingkungan terdekat," katanya.
Menurut dia meskipun terjadi penambahan kasus baru namun tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Purbalingga juga relatif tinggi. Dia juga kembali menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya menekan jumlah kasus COVID-19 di wilayah setempat dengan menggencarkan tes dan juga meningkatkan kampanye protokol kesehatan.
"Kami terus berupaya menekan pertambahan kasus COVID-19 dengan menggencarkan program 3T yakni pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment). Kami terus berupaya mengoptimalkan program 3T," katanya.