Ahad 06 Dec 2020 13:17 WIB

Jokowi: Sejak Awal Saya Sampaikan, Jangan Korupsi!

Jokowi mengatakan apalagi kasus ini terkait bansos yang sangat dibutuhkan rakyat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden Jokowi saat memberikan pernyataannya terkait penangkapan Mensos Juliari Batubara dalam dugaan kasus suap bansos, Ahad (6/12).
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat memberikan pernyataannya terkait penangkapan Mensos Juliari Batubara dalam dugaan kasus suap bansos, Ahad (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah berulang kali mengingatkan para menterinya untuk menghindari korupsi. Bahkan, peringatannya tersebut disebutnya sudah sering disampaikan sejak awal penunjukan menteri Kabinet Indonesia Maju.

Hal ini disampaikan Jokowi menanggapi penetapan Mensos Juliari Batubara sebagai tersangka dugaan kasus suap terkait bansos sembako penanganan Covid-19. “Sejak awal dan juga terus menerus saya sampaikan untuk menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi,” ujar Jokowi dalam pernyataannya, Ahad (6/12).

Baca Juga

Presiden Jokowi pun kembali mengingatkan kepada seluruh pejabat negara baik itu menteri, gubernur, bupati, ataupun wali kota untuk berhati-hati dalam menggunakan anggaran dari APBD maupun APBN. “Itu uang rakyat,” tegas dia.

Apalagi, kasus korupsi kali ini terkait dengan pengadaan bansos sembako dan penanganan dampak pandemi Covid-19 yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. “Bansos itu sangat dibutuhkan oleh rakyat,” kata Jokowi.

Presiden menegaskan, tak akan melindungi pejabatnya yang terlibat dalam kasus korupsi. Ia mengatakan, pemerintah akan terus mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Seperti diketahui, penangkapan Mensos Juliari Batubara oleh KPK ini dilakukan dalam dua pekan setelah sebelumnya KPK juga menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.  Juliari Batubara ditangkap KPK atas dugaan kasus suap dari pengadaan bansos Covid-19. Sedangkan Edhy Prabowo ditangkap terkait dugaan kasus korupsi benur atau ekspor benih lobster. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement