Ahad 06 Dec 2020 16:12 WIB

Komisi III: Korupsi Bansos Covid-19 Sangat Kejam

Presiden dan KPK sebelumnya telah mengingatkan berhati-hati dana rakyat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh.
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh menyayangkan dugaan suap yang dilakukan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara terkait bantuan sosial (bansos) penanganan covid-19. Ia menilai, korupsi bantuan sosial penanganan Covid-19 sebagai hal yang sangat memalukan dan sangat kejam.

"Karena dilakukan pada saat negara dalam bencana nasional pandemi Covid-19 dan saat kegentingan nasional dan disaat jutaan orang menderita secara ekonomi dan pulhan ribu orang meninggal karena virus corona, disaat para medis berjuang  tanpa kenal lelah," kata Pangeran saat dikonfirmasi, Ahad (6/12).

Baca Juga

Pangeran mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan KPK sebelumnya telah mengingatkan untuk berhati-hati dalam menggunakan dana negara  yang bersumber dari dana rakyat. Menurut Pangeran, Juliari berpotensi dikenakan hukuman mati jika menyebabkan kerugian negara.

"Ini dapat dikenakan tuntutan maksimal pidana penjara seumur atau mati karena kategorinya sudah super extraordinary," ujarnya.

Ia mengatakan, ancaman hukuman mati bagi pelaku korupsi diatur dalam Pasal 2 ayat (2) UU Tipikor. Dalam pasal itu dijelaskan bahwa hukuman mati bisa dijatuhkan jika korupsi dilakukan saat terjadi bencana alam nasional sebagai pengulangan tindak pidana korupsi atau pada waktu negara dalam keadaan krisis ekonomi dan moneter.

"Saya memberikan apresiasi dan  dukungan kepada KPK yang telah menunjukkan komitmennya dalam upaya pembarantasan korupsi yang secara simultan tanpa pandang bulu bahkan sampai menangkap sekelas menteri," kata dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement