Selasa 08 Dec 2020 19:24 WIB

Kasus Positif Covid-19 Naik 13,5 Persen, Jabar Tertinggi

Tingkat kedisiplinan masyarakat dalam hal protokol kesehatan semakin menurun.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan tren kenaikan kasus positif pada pekan ini yang mencapai 13,5 persen, yakni dari 36.599 pada pekan lalu menjadi 41.536 pada pekan ini. Satgas mencatat, kenaikan kasus positif pun terjadi di 19 provinsi.

“Hal ini menunjukkan penanganan kasus di sebagian besar provinsi mengalami perkembangan ke arah yang kurang baik,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/12).

Baca Juga

Ia menjabarkan, provinsi yang mengalami kenaikan kasus tertinggi yakni di Jawa Barat (Jabar) yang naik 3.785 yaitu dari 3.712 menjadi 7.497 kasus. Kemudian disusul Provinsi Papua yang naik 1.813 dari 250 menjadi 2.063 kasus, Jawa Timur naik 725 kasus dari 2.804 menjadi 3.529 kasus, Sulawesi Selatan naik 367 kasus dari 655 menjadi 1.022, dan Kalimantan Timur naik 291 kasus dari 1.233 menjadi 1.514 kasus.

Satgas pun menyoroti Provinsi Jabar yang mengalami kenaikan kasus yang sangat signifikan. Bahkan, Jabar sempat mengalami penambahan kasus positif sebesar 1.648 kasus dalam satu hari pada 3 Desember lalu.

Selain itu, Satgas juga menyoroti Provinsi Jawa Timur yang masih masuk ke dalam 5 besar kenaikan kasus tertinggi selama empat pekan berturut-turut.

“Ini sangat mengecewakan keadaannya. Ini adalah kondisi yang harus segera kita perbaiki bersama-sama,” kata dia.

Wiku pun meminta seluruh provinsi untuk segera melakukan upaya menekan laju penularan kasus dengan mengevaluasi implementasi protokol kesehatan. Evaluasi yang dilakukan terkait kepatuhan masyarakat dan juga peran dari Satgas di daerah.

Satgas mencatat, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan disiplin protokol kesehatan kini juga semakin menurun. Pada September, tingkat kepatuhan memakai masker tercatat menurun dari 83,67 persen menjadi 57,78 persen pada awal Desember.

Sedangkan pada periode yang sama, kedisiplinan dalam menjaga jarak juga menurun dari 59,57 persen menjadi 41,75 persen.

“Tidak ada upaya lainnya yang efektif selain masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan. Saya harus kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa mematuhi protokol kesehatan merupakan kewajiban kita semua,” kata Wiku.

Satgas Penanganan Covid-19 mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M. Sebab virus corona jenis baru itu masih memerlukan waktu lama untuk hilang, meski vaksin telah tersedia untuk kelompok paling berisiko.

"Jadi kita tetap harus bisa hidup dengan cara disiplin 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir," kata Kasubbid Tracing Satgas Covid-19 Kusmedi Priharto SpOT Mkes dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa.

photo
Infografis Massal Vaksinasi Covid-19 Segera Dimulai - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement