REPUBLIKA.CO.ID, NGANJUK -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nganjuk melaksanakan Halaqah Kebangsaan Alim Ulama yang bertemakan 'Kontribusi Ulama Dalam Mewujudkan Generasi Penerus Yang Berahlakul Khorimah dan Berwawasan Kebangsaan', Sabtu (12/12).
"Semoga halaqah ini dapat melahirkan pikiran-pikiran kebangsaan yang memberikan sumbangsih bagi negara. Mewujudkan Indonesia Maju, serta kita semua para alim ulama jadi Uswatun Hasanah bagi bangsa," buka Kepala BPIP Yudian Wahyudi.
Secara khusus, Yudian mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Nganjuk yang membantu terselenggaranya Halaqah Kebangsaan Alim Ulama. "Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam rangka internalisasi nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Nganjuk," tutur pemilik pondok pesantren ini.
BPIP telah menggelar internalisasi Pancasila via program Pancamandala di Banten dan Palembang. Hal serupa, lanjut Yudian, bisa diadakan di Nganjuk.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi merasa senang dikunjungi BPIP. Pasalnya, aktualisasi Pancasila dewasa ini dirasa meredup.
"Kami berharap BPIP selalu hadir di banyak kabupaten, membentuk tim sosialisasi Pancasila. Pasca reformasi, generasi muda jarang membahas soal Kebangsaan dan Pancasila," harap Marhaen.
Halaqah Kebangsaan Alim Ulama di Nganjuk ini juga menghadirkan pemateri Rumadi Ahmad, tenaga ahli utama kedeputian Kantor Staf Kepresidenan, dan Arisudin Aqib, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Halaqah dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan. Semua peserta diwajibkan rapid tes, jaga jarak, dan bermasker.