Rabu 16 Dec 2020 09:35 WIB

Mitigasi IDI: 363 Tenaga Medis Wafat Akibat Covid-19

Kasus wafatnya tenaga medis akibat Covid-19 paling banyak terjadi di Jawa Timur.

Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Covid-19. Tim Mitigasi IDI mengungkap, per 15 Desember 2020 ada 363 tenaga medis yang wafat akibat Covid-19. Korban terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi, dan 146 perawat.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Tim Mitigasi IDI mengungkap, per 15 Desember 2020 ada 363 tenaga medis yang wafat akibat Covid-19. Korban terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi, dan 146 perawat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia mengungkapkan, 363 tenaga medis wafat akibat terinfeksi Covid-19 dalam periode Maret hingga pertengahan Desember 2020. Berdasarkan data resmi Tim Mitigasi IDI per 15 Desember 2020 yang dikutip di Jakarta, Rabu, dari 363 tenaga medis tersebut terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi, dan 146 perawat.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum dengan empat di antaranya guru besar, dan 92 dokter spesialis dengan tujuh di antaranya guru besar, serta dua residen dan satu orang dalam verifikasi. Keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah provinsi dan 92 IDI Cabang kabupaten-kota.

Baca Juga

Berdasarkan data wafatnya tenaga medis per provinsi, kasus paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan 41 dokter, dua dokter gigi, dan 43 perawat. Kasus terbanyak berikutnya ada di DKI Jakarta dengan 31 dokter, lima dokter gigi dan 21 perawat. Berikutnya, Sumatra Utara dengan 24 dokter dan tiga perawat.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI Dr Adib Khumaidi SpOT mengatakan, kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita Covid-19 baik yang dirawat maupun yang asimptomatik (orang tanpa gejala). Dia mengatakan, pemilihan kepala daerah yang belum lama dilaksanakan secara serentak juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan Covid-19.