Kamis 24 Dec 2020 16:52 WIB

10 Hari Terakhir, Kasus Covid-19 Selalu di Atas 6.000 Orang

Penambahan kasus harian tak pernah di bawah 6.000 orang per hari.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Hal ini tercermin dari angka kasus harian yang masih tinggi, tanpa ada tanda-tanda penurunan. Dalam 10 hari terakhir saja, penambahan kasus harian tak pernah di bawah 6.000 orang per hari. 

Angka kasus harian di bawah 6.000 terakhir kali tercatat pada Senin (14/12) dengan 5.489 kasus. Saat itu pun, jumlah orang yang diperiksa anjlok sehingga masih ada peluang kasusnya naik bila kapasitas testing ditambah. Dalam 10 hari juga, sudah empat kali kasus harian tembus angka 7.000 orang per hari. 

Baca Juga

Pada Kamis (24/12) ini, pemerintah merilis ada penambahan kasus positif sebanyak 7.199 orang dalam 24 jam terakhir. Bila dilihat lebih rinci, angka kasus yang masih tinggi sejalan dengan penambahan jumlah orang yang diperiksa. Hal ini juga menurunkan positivity rate hari ini menjadi 17,9 persen, menurun dari catata kemarin 22,4 persen. 

Dari penambahan kasus hari ini, DKI Jakarta masih menyumbang angka tertinggi yakni 1.933 orang. Jumlah ini tipis di bawah rekor yang pecah kemarin, dengan 1.953 kasus baru dalam sehari di DKI Jakarta. 

Jawa Tengah menyusul di posisi kedua dengan 891 kasus baru hari ini. Kemudian ada Jawa Timur dengan 734 kasus, Jawa Barat dengan 702 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 520 kasus. 

Selain itu, jumlah pasien sembuh juga dilaporkan dengan angka yang cukup tinggi yaitu 5.277 orang. Artinya angka kumulatif pasien Covid-19 yang berhasil sembuh mencapai 563.980 orang sampai hari ini. 

Angka kematian juga dilaporkan bertambah 181 orang hari ini, sehingga pasien yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 sampai hari ini berjumlah 20.589 orang. 

Satgas Penanganan Covid-19 selalu meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan, khususnya menjelang libur akhir tahun. Protokol kesehatan diyakini menjadi senjata terampuh untuk mencegah penularan Covid-19, bahkan apabila vaksin sudah disuntikkan secara massal nanti.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement