REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki, melalui Otoritas Pengaturan Pasar Energi (EMRA), mulai mengekspor listrik pada hari Senin ke Irak melalui jalur transmisi Silopi-Zakho.
EMRA membuka aplikasi ekspor listrik ke Irak bulan lalu, yang menghasilkan amandemen lisensi pasokan listrik dengan Aksa Aksen Enerji Ticareti AS untuk memasukkan pasokan ke pasar lain yaitu Irak, dalam hubungannya dengan pasar domestik Turki.
Berdasarkan amandemen izin tersebut, ekspor 150 megawatt (MW) ke Irak akan dimulai pada Senin dan berlangsung hingga 1 November 2021.
"Turki, yang pernah menjadi negara pengimpor listrik, sekarang mengekspor listrik ke tetangganya," kata kepala EMRA Mustafa Yilmaz kepada Anadolu Agency.
"Sistem kelistrikan Turki memiliki kapasitas yang cukup untuk mengekspor listrik ke negara-negara tetangga. Perdagangan listrik lintas batas kami terus tumbuh dan saya pikir volume ini akan meningkat lebih lanjut pada tahun 2021," kata Yilmaz.
Irak sekarang akan menjadi tujuan ekspor listrik keempat setelah Bulgaria, Yunani, dan Georgia di mana Turki mengekspor 2,8 miliar kilowatt-jam listrik tahun lalu.
Kapasitas listrik terpasang Turki saat ini mencapai 95.000 MW tahun ini di mana lebih dari setengahnya dihasilkan dari energi terbarukan. Kapasitas terpasang terbarukan total 49.000 MW dengan tambahan sekitar 4.700 MW tahun ini.
Gas alam, gas alam cair dan naphtha merupakan 25.700 MW dari kapasitas terpasang di Turki sedangkan total tenaga batu bara mencapai 20.300 MW.