Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra PG Talattov menilai langkah Erick merombak sejumlah direksi dan komisaris BUMN pada tahun ini atau di tengah pandemi merupakan hal yang tepat. Di masa normal, kata Abra, perombakan direksi merupakan rutinitas yang biasa dilakukan Kementerian BUMN untuk mengevaluasi kinerja para pimpinan.
Sementara di masa pandemi saat ini, Erick perlu menilai ulang kinerja direksi yang sudah melakukan langkah antisipatif dan terobosan untuk menjaga kinerja perusahaan.
"Memang momentumnya pas untuk melihat kalau memang ada direksi yang tidak punya sense of crisis, kerjanya business as usual, dan tidak merasa dalam situasi krisis, ini yang berbahaya. Salah satu pertimbangan utama merombak direksi BUMN perlu dilihat dari sisi sensitivitas direksi melihat kondisi perusahaan saat ini," ujar Abra.
Abra menilai direksi dengan kemampuan yang peka terhadap kondisi krisis sangat dibutuhkan dalam membantu pemerintah memulihkan dampak pandemi. Abra menyebut pemerintah memiliki harapan besar terhadap BUMN untuk menjadi roda penggerak pemulihan ekonomi. Selain memiliki permodalan yang kuat, Abra menilai BUMN juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah melalui dana talangan hingga penyertaan modal negara (PMN).