REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah Kota Bekasi ditunda. Sebagai gantinya, kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan dilanjutkan dan dimaksimalkan.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, pihaknya tak ingin mengambil kebijakan yang bertentangan dengan pemerintah pusat. Namun, Pepen, sapaan akrabnya, menyebut persiapan sekolah tatap muka di wilayahnya sudah siap 70 persen.“(Persiapan) 70 persen. Yang 30 persen ambil dengan cara pilihan mereka. Cuma kekhawatiran pihak eksternal ada domain. Ya kita nge-rem. Daripada kita gelar, nanti dianggap bertentangan lebih baik daring kita maksimalkan apa saja poin-poin (pembelajaran jarak jauh) yang bisa ditingkatkan,” kata Pepen di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.
Politisi Partai Golkar itu menyebut, dalam aturan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan digelar pada 11 Januari hingga 25 Januari 2021 ada aturan yang meniadakan sekolah tatap muka. Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi ulang.“Jadi setelah saya membaca laporan sepintas belum secara resmi dan juga, kalau pusat kan sudah jelas tentang pembelajaran tatap muka itu, kita akan mengevaluasi ulang,” ujar dia.
Pihaknya juga telah mengeluarkan Surat Edaran terbaru tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 di Kota Bekasi. Dalam poin kedua, disebutkan bahwa simulasi yang semula dijadwalkan pada 18 Januari 2021, ditunda sampai dengan adanya pemberitahuan lebih lanjut berkaitan dengan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mengendalikan pandemi Covid-19.