Sabtu 09 Jan 2021 21:38 WIB

Ketua KNKT Tanggapi Usia Pesawat Sriwijaya Air

Sriwijaya Air hilang kontak sudah berusia 26 tahun.

Petugas melintasi logo perusahaan angkutan udara Sriwijaya dan NAM Air di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). Posko tersebut didirikan untuk memberikan informasi bagi keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hingga kini masih hilang kontak.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas melintasi logo perusahaan angkutan udara Sriwijaya dan NAM Air di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). Posko tersebut didirikan untuk memberikan informasi bagi keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hingga kini masih hilang kontak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ketua Komite Nasional Keselamaan Transportasi (KNKT) Dr.Ir. Soerjanto Tjahjono menanggapi soal kelaikan terbang pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1). Pesawat tersebut hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

Soerjanto mengatakan pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak pertama terbang tahun 1994. "Artinya usia sekitar 26 tahun," katanya, saat konferensi pers, di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1).

Baca Juga

Katanya, usia pesawat tidak selalu mempengaruhi performanya. "Berapapun umur, kalau dirawat serta sesuai perawatannya dengan regulasi, harusnya tidak ada kesalahan," katanya.

Saat ini KNKT sedang bekerja mengumpulkan data tentang pesawat dan krunya untuk kebutuhan investigasi.

Pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak merupakan pesawat pabrikan Boeing bertipe 737-500. Pesawat tersebut memiliki nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323).

Dikutip dari akun Twitter Flight Radar 24, pesawat Sriwijaya Air ini pertama kali mengudara pada Mei 1994. Artinya pesawat tipe klasik ini sudah berusia 26 tahun.

Pesawat Boeing 737-500 atau biasa disebut B735 pertama mengudara di tahun 1990. Pesawat ini memiliki badan yang lebih pendek dari 737-300.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement