REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu kantung jenazah berisi bagian tubuh terkait Sriwijaya Air SJ 182 yang telah diterima RS Polri Kramatjati hingga kini masih belum bisa diidentifikasi. Proses identifikasi bagian tubuh yang diterima masih menunggu kelengkapan data.
Komandan Disaster Victim Indentification (DVI) RS Polri Kramat Jati Hery Wijatmoko menjelaskan, Polisi masih mengumpulkan data ante mortem dan post mortem terkait peristiwa ini. Banyak pihak telah berkoordinasi untuk menangani kejadian ini dari mulai Pusdokkes, Inavis, perhimpunan dokter forensik, perhimpunan dokter gigi hingga Kementerian Kesehatan.
"Sementara belum (identifikasi), jadi kita konsentrasi tetap on going, pekerjaan dari ante mortem masih jalan dan di pontianak jalan, dari fase satu TKP juga jalan. Mohon doanya supaya mungkin segera dapat ditemukan, kemudian kita evakuasi recovery body part (bagian tubuh) atau body (tubuh) yang ada di sana," jelas Hery Wijatmoko saat konferensi pers di RS Polri, Jakarta Timur, Ahad (10/1).
Menurutnya, kecepatan proses identifikasi sejalan dengan kecepatan data-data korban yang lengkap terkumpul. "Kecepatan ini tergantung dengan kelengkapan data," katanya.
Hariyanto menyebutkan, ada lima fase atau tahapan hingga kesimpulan identifikasi bisa diberikan. Fase pertama adalah pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) atau lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Lalu ada fase ante mortem yang dibuat di tiga tempat yaitu Tanjung Priok, Bandara Supadio Pontianak, dan di Rumah Sakit Polri.