REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim SAR Gabungan mengerahkan 62 kapal pada hari kedelapan operasi pencarian korban, rekaman suara pilot di kokpit (CVR) dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Semua ingin berkontribusi dalam proses evakuasi.
"Ada penambahan terus, artinya instansi, kementerian/lembaga atau korporasi yang punya kemampuan dan fasilitas, semuaingin berkontribusi," kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman di Dermaga 2 JICT Tanjung Priok Jakarta, Sabtu.
Pengerahan kapal tersebut berasal dari Basarnas sebanyak tiga kapal, TNI AL (18), Polri (14), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (1), Kementerian Perhubungan (5). Kemudian, Bakamla sebanyak tiga kapal, BPPT, Bea Cukai dan Antasena/Possi masing-masing satu kapal, selanjutnya KPLP (5), Pemda DKI Jakarta dan Pemkab Kepulauan Seribu masing-masing (4) serta Pelindo ada dua kapal.
Dari puluhan kapal itu, lanjut dia, untuk deteksi bawah laut, Tim SAR Gabungan mengandalkan tiga kapal yakni KRI Rigel, Baruna Jaya IV dan Kapal Ara Kemenkomarves. "Tiga kapal ini nanti 'mobile' untuk bisa mendeteksi di bawah permukaan air," katanya.