Senin 01 Feb 2021 06:19 WIB

'Perlu Perhatian Semua Benahi Penyimpangan Perilaku Remaja'

Penyimpangan perilaku tersebut, seperti prostitusi anak, ngelem, dan narkoba.

Prostitusi (ilustrasi). Penyimpangan perilaku remaja, seperti prostitusi anak, ngelem, narkoba dan lainnya.
Foto: EPA/Ennio Leanza
Prostitusi (ilustrasi). Penyimpangan perilaku remaja, seperti prostitusi anak, ngelem, narkoba dan lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Pengurus Daerah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kalimantan Barat Mulyadi menyatakan saat ini mulai banyak ditemukan terjadinya penyimpangan perilaku di kalangan remaja sehingga perlu menjadi perhatian semua pihak dalam membenahinya. Dia menjelaskan, penyimpangan perilaku tersebut, seperti prostitusi anak, ngelem, narkoba dan lainnya.

"Terkait hal itu kami terus berupaya melakukan sinergi dengan BKKBN dan pemerintah daerah. Dalam upaya melaksanakan beberapa hal terutama terkait pembangunan keluarga, yang salah satu sasaranya adalah anak-anak yang masih usia remaja," katanya di Pontianak, Ahad (31/1).

Baca Juga

"Mari kita bersama-sama mengawasi anak-anak kita agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang itu, salah satunya mengawasi pergaulan anak agar tidak salah dalam memilih teman lainnya," katanya.

Ia menambahkan pembinaan keluarga yang menjadi program PKBI sejak dahulu akan terus ditingkatkan. Dengan kerja sama yang dilakukan diharapkan kegiatan-kegiatan pembinaan keluarga dan generasi muda bisa terus disinergikan.

"Kami akan mencoba mengaktifkan sentra-sentra remaja dan klinik-klinik, dan tidak hanya di provinsi tapi juga ke daerah-daerah," katanya.

Mulyadi menambahkan pengurus PKBI di beberapa kabupaten/kota di Kalbar juga eksis membina para remaja, di antaranya di Kabupaten Sambas, dalam memaksimalkan program pembangunan keluarga.

Selain itu, PKBI juga berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam upaya menekan angka stunting, karena kasus stunting menurutnya sangat tergantung pada gizi yang diterima anak-anak. "Kami juga harus bersinergi dengan pemerintah daerah, tidak hanya BKKBN dan PKBI, sehingga angka stunting bisa semakin diperkecil," kata Mulyadi.

Sementara itu, Kelapa Perwakilan BKKBN Kalbar Tenny C Soriton menambahkan, pihaknya menyambut baik kerja sama dan sinergitas antara PKBI dan BKKBN Kalbar. "Kerja sama dan sinergitas pembangunan keluarga itu telah dituangkan dalam MoU dan kami tandatangi bersama. Kami berharap kerja sama ini bisa saling memperkuat pembangunan keluarga di Kalbar," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement