REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Infeksi Covid-19 di Hongaria mulai mengalami lonjakan lagi dan kemungkinan akibat penyebaran virus varian baru yang pertama kali terdeteksi di Inggris. Demikian disampaikan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban kepada stasiun radio negara, Jumat.
Namun, Orban menyebut tidak perlu ada langkah lockdown lanjutan, mengingat rencana percepatan vaksinasi menggunakan vaksin dari Rusia dan China dianggapnya akan mampu mengimbangi lonjakan kasus dalam beberapa pekan mendatang.
"Jika kita memulai vaksinasi dengan vaksin asal China juga, maka per Masa Paskah (awal April 2021, red) kita mampu memvaksin semua yang telah mendaftar untuk mendapatkan vaksin (yakni lebih dari dua juta orang)," kata Orban.
Hongaria rencananya akan menerima 500 ribu dosis vaksin Sinopharmpada pekan depan dan menjadwalkan imunisasi segera dengan vaksin itu. Hongaria akan menjadi negara Uni Eropa pertama yang menggunakan vaksin buatan perusahaan China itu.
Pekan ini, Hongaria juga menjadi anggota Uni Eropa pertama yang menggunakan vaksin Sputnik V dari Rusia usai otoritas terkait di negara itu mengeluarkan izin penggunaan darurat. Mereka tidak menunggu izin dari Badan Obat-obatan Eropa (EMA) yang menaungi blok itu.
Regulator obat Hongaria juga telah memberikan persetujuannya bagi vaksin Sinopharm, yang juga telah digunakan di negara tetangga, Serbia.
Orban mengatakan bahwa tujuannya adalah akan cukup banyak anggota masyarakat yang sudah divaksin mendapat dokumen imunitas. Orban mengangkat kemungkinan pemberian hak khusus kepada pemegang dokumen imunitas itu, misalnya mengizinkan mereka mengunjungi restoran dan hotel, yang ia sebut akan pula membantu pemulihan ekonomi.
Sejak November 2020, restoran di Hongaria hanya diperbolehkan melayani pesanan bawa pulang. Saat ini, juga berlaku jam malam hingga pukul 20.00 waktu setempat.
Sejauh ini, lebih dari 300 ribu orang di Hongaria, yakni petugas medis dan kelompok rentan --termasuk lansia, yang telah menerima suntikan pertama vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna. Mulai pekan ini, Hongaria juga menggunakan vaksin AstraZeneca.