REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE -- Warga Kosovo akan berpartisipasi dalam pemilu untuk memilih anggota parlemen pada Ahad (14/2).
Itu adalah pemilihan parlemen keenam yang diadakan di negara itu sejak 2008, ketika Kosovo menyatakan kemerdekaan dari Serbia. Pemilu itu digelar setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa jabatan Avdulah Hoti sebagai perdana menteri tidak sah. Vjosa Osmani, presiden sementara Kosovo, membubarkan parlemen pada 7 Januari dan mengumumkan 14 Februari sebagai hari pemilu.
Menurut Komisi Pemilihan Umum Pusat Kosovo, hampir 1,8 juta pemilih terdaftar akan memberikan suara mereka di 882 TPS. Sementara itu, tiga kandidat siang bersaing memperebutkan kursi perdana menteri, di antaranya Albin Kurti dari Self-determination Movement (LVV), Enver Hoxhaj dari Democratic Party of Kosovo (PDK), dan Avdullah Hoti dari Democratic League of Kosovo (LDK)