Advertisement
In Picture: PBB Kecam Militer Myanmar Setelah 3 Demonstran Tewas
Selasa 23 Feb 2021 04:04 WIB
Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
![](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/066149300-1614001792-830-556.jpg)
Demonstran berbaris selama protes terhadap kudeta militer Myanmar, di Yangon, Myanmar, 22 Februari 2021. Bisnis ditutup dan ribuan demonstran anti-kudeta turun ke jalan untuk pemogokan umum nasional yang disebut pemberontakan 22222 atau Lima Dua, mengacu pada Tanggal, 22 Februari 2021, meski junta militer memperingatkan adanya kekuatan mematikan.
(Foto:EPA-EFE/NYEIN CHAN NAING)
(Foto:EPA-EFE/NYEIN CHAN NAING)
![](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/mahasiswa-universitas-kedokteran-memprotes-dengan-mengadakan-brunch-di_210221171058-591.jpg)
Mahasiswa Universitas Kedokteran memprotes dengan mengadakan brunch di Eugenia yang diyakini pemberontakan akan berhasil, pada saat aksi protes anti kudeta di Mandalay, Myanmar, Minggu, 21 Februari 2021. Polisi di Myanmar menembak mati beberapa pengunjuk rasa anti-kudeta dan melukai beberapa lainnya pada hari Sabtu, karena pasukan keamanan meningkatkan tekanan pada pemberontakan rakyat melawan pengambilalihan militer.
(Foto:AP)
(Foto:AP)
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Populer
-
Bantah Hama Telah Dikuasai Pemberontak, Ini Penjelasan Menteri Pertahanan Suriah
-
Iran akan Dukung Suriah dengan Segenap Kekuatan dan Apapun yang Dibutkan Suriah
-
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Minta Maaf Atas Pernyataan Darurat Militer
-
Isi Pidato Presiden Korsel Soal Darurat Militer: Minta Maaf dan Janji tak akan Mengulangi
-
Delegasi Hamas Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza dengan Utusan Khusus Rusia